Namun begitu, sang presiden sendiri tak terlihat batang hidungnya. Entah pertimbangan apa, ia tak hadir meski dikabarkan mendapat undangan khusus.
Acara yang mengusung tema kemanusiaan untuk Palestina dan bencana di Sumatera ini berhasil menggalang solidaritas. Beberapa ulama secara khusus berterima kasih pada pemerintah yang memutuskan mengirim 20.000 personel TNI ke Gaza. Tapi, mereka tetap bersikukuh menolak hubungan dengan Israel selama Palestina belum merdeka sepenuhnya.
Penggalangan dana untuk korban bencana alam di Aceh, Sumut, dan Sumbar pun langsung digeber di tempat. Para ulama dan HRS mendesak pemerintah menetapkan statusnya sebagai Bencana Nasional. Dengan begitu, bantuan dari seluruh dunia bisa lebih mudah mengalir. FPI disebut-sebut sudah sejak awal turun tangan membantu evakuasi.
Di sisi lain, Pemerintah Provinsi DKI dinilai cukup simpatik. Mereka memberikan izin dan memfasilitasi tempat wudhu serta kamar kecil. Langkah ini jelas membantu menciptakan ketertiban. Penjagaan petugas selama acara berlangsung juga jauh lebih baik ketimbang tahun-tahun sebelumnya.
Namun, ada satu hal yang mengganjal. Seolah tak ingin kalah, Pangdam III/Siliwangi bersama MUI Jawa Barat menggelar acara Istighosah Qubro di Bandung tepat sehari sebelumnya. Mereka mengundang ormas Islam, ketua DKM, dan pimpinan ponpes se-Bandung Raya. Langkah ini dinilai banyak kalikan sebagai upaya memecah umat dan mengurangi massa yang berangkat ke Monas. Sebuah langkah negatif, begitu kata mereka.
Pada akhirnya, semua bermuara pada persatuan. Tanpa persatuan umat, pemerintahan mana pun tak akan kuat. Begitu pula TNI. Kekuatan utama sebenarnya ada pada rakyat. Anggota TNI aktif saat ini sekitar 400.000 orang, dengan cadangan 400.000 lagi. Bandingkan dengan "tentara rakyat" yang jumlahnya puluhan juta siap membela negara dan agama, tanpa gaji dan fasilitas.
Persatuan itu, malam itu di Monas, terasa sekali. Ulama bersatu, rakyat bersatu. Indonesia akan kuat.
Bandung, 3 Desember 2025.
Artikel Terkait
Prasetyo Tegaskan: Penanganan Korban Lebih Penting Daripada Status Bencana
Bentrokan Lahan di Bandung Berakhir, Satu Warga Terluka Bacok
Prabowo dan Sawit: Mengapa Ratusan Pohon Tak Sama dengan Hutan
Poligami Legal Dihujat, Perselingkuhan Malah Dimaklumi: Gus Wahab Soroti Ironi Sosial