Banjir Bandang Sumatera: 23 DAS Terdampak, Hujan Ekstrem dan Hilangnya Ribuan Hektar Hutan Jadi Pemicu

- Rabu, 03 Desember 2025 | 13:54 WIB
Banjir Bandang Sumatera: 23 DAS Terdampak, Hujan Ekstrem dan Hilangnya Ribuan Hektar Hutan Jadi Pemicu

Banjir bandang yang menerjang sejumlah wilayah di Sumatera ternyata berdampak pada 23 daerah aliran sungai atau DAS. Hal ini diungkapkan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, dalam rapat kerja bersama Komisi XII DPR, Rabu (3/12) lalu. Wilayah yang terdampak mencakup Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Menurut Hanif, karakteristik setiap DAS itu berbeda-beda. Karena itulah, dampak yang ditimbulkan banjir pun tak seragam.

“Jadi dari kejadian hidrometeorologi tersebut pada siklon tropis senyar, ada 23 DAS terdampak bencana di Sumatera, yaitu meliputi di DAS Batang Toru, kemudian daerah Sumatera Barat, dan di Aceh,” jelasnya.

Ia lantas memberi contoh kawasan Batang Toru, Tapanuli, hingga Sibolga. Daerah itu punya lanskap berbentuk V, yang secara alami sudah rawan longsor.

“Jadi ini memang menjadi khusus untuk DAS Batang Toru, karena DAS Batang Toru memiliki karakteristik landscape yang sangat rentan, karena berupa landscape seperti V landscape,” papar Hanif lebih detail.

“Sementara kegiatan di sisi bukitnya sudah tidak memadai untuk mendukung kapasitas lingkungannya. Sehingga pada saat hujan yang tidak tinggi pun, meskipun pada saat kejadian hutan di Batang Toru tercatatkan di angka 300 mm, artinya ada curah hujan yang cukup ekstrem turun ke situ.”

Kondisi di Sibolga bahkan lebih parah. Curah hujan di sana disebutkan hampir menyentuh 400 mm.

“Kemudian di sebelahnya, Sibolga, itu curah hujannya lebih daripada Batang Toru, tercatatkan hampir 400 mm atau sangat ekstrem, yang kemudian menjadikan Sibolga menjadi rawan longsor yang menimbulkan korban jiwa yang tidak sedikit,” tambahnya.

Di sisi lain, Aceh dan Sumatera Barat menghadapi masalah yang agak berbeda. Kawasannya lebih datar. Tapi justru itu yang membuat dampak bencananya makin meluas dan merusak.

“Kemudian untuk Aceh, sebenarnya catatan curah hujannya juga sangat tinggi, di angka 400 mm, namun demikian karena bentuknya flat, sehingga rusaknya lebih tinggi yang dihadirkan oleh DAS Batang Toru,” ucap Hanif.


Halaman:

Komentar