"Saat di sana saya pernah mengalami beberapa kali. Waktu itu ada (Hanif) Dhakiri. Waktu itu ada sidak Dede Yusuf di waktu yang berbeda dan tidak pernah menemukan TKA berlebihan,"
katanya.
Namun begitu, ia meyakini jumlah mereka masih sangat besar. "Kalau saya melihat sekarang masih ada ribuan," tegasnya.
Sebelum mengungkap soal TKA ini, pria tersebut juga menyoroti fasilitas privat IMIP yang lain. Selain bandara 'hantu' yang ramai diperbincangkan, ternyata ada juga pelabuhan pribadi. Lewat pelabuhan inilah, berton-ton kontainer dari China didatangkan.
"Banyak kontainer yang masuk juga yang membawa seperti mata pacul, linggis, wajan, peralatan-peralatan pertukangan atau spare part kendaraan dari China, termasuk alat-alat berat, masuk dari laut, lewat pelabuhan,"
jelasnya.
Barang-barang itu, lanjutnya, seolah mengakomodasi produk UMKM China untuk masuk ke Indonesia. "Jadi mereka produk-produk UMKM China harus diakomodasi," pungkasnya.
Artikel Terkait
Pramono Anung Bertekad Hapus Air Selangit di Jakarta pada 2029
Riau Catat 11 Ribu Kasus HIV/AIDS, Pekanbaru Kuasai Separuhnya
Gus Ipul: Logistik Segera Dikirim ke Wilayah Terisolir Pascabencana Sumatera
Korban Tewas Banjir Bandang Sumatra Tembus 753 Jiwa, Akses Logistik Masih Terkendala