Angka korban dari bencana yang melanda Aceh terus bergerak naik, dan kabarnya masih belum berhenti. Banjir bandang disertai longsor yang terjadi akhir November lalu benar-benar telah meninggalkan luka yang dalam. Data terbaru dari BNPB menyebutkan, untuk seluruh Sumatera, korban tewas telah mencapai 708 jiwa. Sementara itu, 499 orang lainnya masih dinyatakan hilang.
Dari jumlah yang memilukan itu, Provinsi Aceh menyumbang 218 korban meninggal. Yang membuat hati semakin sesak, ada 227 orang lagi yang belum ditemukan, statusnya hilang.
Menurut Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, angka-angka ini masih sangat mungkin berubah.
Upaya pencarian, meski sudah berjalan seminggu penuh, tetap menjadi prioritas utama. Namun begitu, tantangan terbesar datang dari alam sendiri. Cuaca kerap tak bersahabat, mempersulit kerja tim di lapangan.
Kalau dilihat dari sebarannya, Sumatera Utara jadi wilayah yang paling parah terdampak. Di sana, 294 nyawa melayang dan 155 orang hilang. Kawasan seperti Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Sibolga, dan Tapanuli Utara adalah yang paling menderita.
Di sisi lain, Sumatera Barat juga mengalami kerusakan hebat. Korban tewas tercatat 196 orang, dengan 117 hilang. Fokus utama di Sumbar sekarang adalah membuka akses jalan yang terputus, terutama di Agam dan Padang Panjang, area sekitar Gunung Singgalang yang hancur diterjang longsor. Pemulihan akses darat ini disebut-sebut sedang dikebut.
Sementara laporan dari lapangan datang dari para prajurit TNI. Satuan dari Kompi Senapan B Batalyon Para Komando 463 Korpasgat baru saja mengevakuasi 17 jenazah korban banjir di Aceh Utara. Mereka ditemukan tersapu lumpur di beberapa desa seperti Paloh Raya, Pintu Makmur, dan Lagang.
Artikel Terkait
Gempa 5 Magnitudo Guncang Nias Selatan, Getaran Terasa hingga Sibolga
Mesin Cuci Bukaan Atas: Solusi Praktis untuk Cucian yang Tak Ribet
108 WNI Selamat, 9 Tewas dalam Kebakaran Hebat di Hong Kong
Santri Tunanetra Bakal Ramaikan Quran Camp di Bogor