Pejabat itu dengan singkat menegaskan, usulan yang baru ini jauh lebih baik.
Sementara itu, Gedung Putih juga angkat bicara. Mereka mengakui adanya progres signifikan dalam proposal damai AS. Meski begitu, masih ada beberapa detail yang harus dibahas lebih lanjut. Tampaknya, jalan menuju meja perundingan masih berliku.
Perang yang dimulai dengan invasi besar-besaran Rusia pada 2022 ini memang belum menunjukkan tanda-tanda reda. Hampir setiap hari, serangan masih terjadi di berbagai front.
Kondisi di lapangan tetap mencekam. Baru pada Selasa waktu setempat, Rusia melancarkan serangan masif ke kawasan Zaporizhzhia. Sebuah gedung tujuh lantai hancur berantakan. Dua belas warga sipil harus dilarikan ke rumah sakit untuk dirawat akibat luka-luka.
Dan sehari sebelumnya, Ibu Kota Kiev juga tidak luput dari gempuran. Serangan menggunakan drone dan hujan rudal menghancurkan sejumlah bangunan dan menewaskan tujuh orang. Situasi yang sungguh memilukan.
Artikel Terkait
Bolsonaro Resmi Mendekam di Sel setelah Vonis Kudeta 27 Tahun Ditetapkan
Sumut Berduka: Banjir dan Longsor Tewaskan 13 Jiwa, Ribuan Rumah Terendam
Anak-Anak Jadi Korban Saat Aib Keluarga Diumbar di Medsos
Museum Sulut yang Nyaris Terjual Kini Menjelma Jadi Primadona Baru