Kecelakaan Maut di Tol Sumatera: 200 Ribu Butir Ekstasi dan Buronan yang Kabur

- Selasa, 25 November 2025 | 20:06 WIB
Kecelakaan Maut di Tol Sumatera: 200 Ribu Butir Ekstasi dan Buronan yang Kabur

“Adapun total barang bukti narkotika jenis ekstasi yang berhasil diamankan sebanyak 194.631 butir dan seberat 3.869,69 gram bubuk ekstasi yang sudah hancur atau jika dikonversikan sebanyak 12.898 (butir),” jelas Sunario merinci.

Pelarian yang Berakhir di Tangerang

Pelarian Raffi ternyata tidak berlangsung lama. Brigjen Eko Hadi Santoso menyebutkan, pria itu akhirnya diamankan di Tangerang, Banten, pada hari Minggu (23/11).

“Muhamad Raffi berhasil diamankan oleh tim gabungan Subdit 4 dan Satgas NIC Dittipidnarkoba Bareskrim Polri,” kata Eko pada keterangan terpisah, Senin (24/11).

Kronologi kejadiannya dimulai dari kecelakaan tunggal di Tol Trans Sumatera. Raffi, yang mengemudi sendirian, diduga mengalami micro sleep atau tidur sepersekian detik karena kelelahan.

“Pada saat memasuki waktu subuh Muhammad Raffi mulai mengantuk tetapi tetap melanjutkan perjalanan dan terjadi kecelakaan karena mengalami micro sleep,” tutur Eko.

Sadar mobilnya ringsek dan muatannya adalah barang haram, Raffi panik. Ia berusaha membuang tas-tas berisi ekstasi ke semak belukar, lalu kabur dengan berjalan kaki. Setelahnya, ia naik angkutan umum untuk kembali ke Jakarta, meninggalkan mobil dan barang buktinya.

Di balik semua ini, ada orang lain yang memainkan peran. Hasil penyelidikan polisi menemukan bahwa Raffi dihubungi oleh seorang bernama Udin yang kini jadi buronan untuk pergi ke Palembang. Tugasnya: mengambil paket ekstasi dan mengantarkannya ke Jakarta.

Menariknya, Raffi tidak berangkat sendirian. Ia ditemani istri sirinya, Roro. Mereka berdua berangkat ke Palembang menggunakan mobil X-Trail yang sama. Di kota tujuan, seseorang berinisial UKM menyerahkan paket ekstasi itu di sebuah hotel.

Roro tidak ikut dalam perjalanan maut itu. Dia pulang ke Medan lewat Bandara Sultan Mahmud Badaruddin Palembang. Sementara Raffi memutuskan untuk membawa barang haram itu melalui jalur darat, sendirian.

Dalam pelariannya usai kecelakaan, Raffi sempat menemui keluarganya di Kabupaten Tangerang. Ia bahkan sempat berobat ke pengobatan tradisional untuk menyembuhkan luka-lukanya. Tapi, semua itu hanya jeda sebentar sebelum akhirnya ia kembali berhadapan dengan hukum.


Halaman:

Komentar