Menyusul kematiannya, DPKP Inhil tak tinggal diam. Mereka segera melaporkan kejadian ini ke sejumlah pihak berwenang, termasuk BBKSDA Riau dan instansi terkait di bawah Kementerian Kehutanan serta Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Misteri di Dalam Perut
Bangkai buaya itu kemudian dibawa ke Jakarta untuk diserahkan ke lembaga konservasi. Namun, sebelum perjalanan jauh itu, petugas memutuskan untuk membedah perutnya. Apa yang mereka temukan? Sungguh di luar dugaan.
Junaidi mengaku terkejut. Alih-alih menemukan tulang hewan atau sisa mangsa biasa, yang keluar justru sampah plastik dan barang elektronik. Tidak ada jejak manusia sama sekali.
"Kemungkinan benda-benda yang tidak bisa dicerna itu penyebab buaya tersebut mati. Bayangkan saja plastik ada 20 kantong, serta karung goni, pisau, mata tombak, dan tabung televisi,"
Buaya yang sempat diberi nama "Si Udan" itu rupanya telah menelan aneka benda asing yang akhirnya merenggut nyawanya.
Artikel Terkait
Ratu Máxima Tiba dengan Pesawat Komersial, Bakal Temui Prabowo Bahas Kesehatan Finansial
Polisi Purwakarta Jadi Bidan Dadakan di Tepi Jalan, Selamatkan Ibu Melahirkan
Jenazah Alvaro Disimpan di Garasi 3 Hari, Ayah Tiri Bohongi Keluarga Soal Bangkai Anjing
Pecatan Charles Holland Taylor Warnai Gejolak Internal di Tubuh PBNU