Sebagian besar pembaca, tepatnya 81,93 persen, menyetujui arahan Presiden Prabowo Subianto soal pembatasan game online. Angka ini setara dengan 1.034 orang dari total 1.262 responden yang berpartisipasi dalam polling yang digelar pada pertengahan November 2025.
Di sisi lain, tak semua sepakat. Ada 228 responden, atau sekitar 18 persen, yang berpendapat bahwa game online sebaiknya tidak dibatasi.
Latar belakang arahan presiden ini bermula dari insiden ledakan di SMAN 72 Jakarta. Menurut Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, presiden langsung memberi arahan khusus usai kejadian tersebut.
"Beliau tadi menyampaikan bahwa, kita juga masih harus berpikir untuk membatasi dan mencoba bagaimana mencari jalan keluar terhadap pengaruh pengaruh dari gim online," kata Prasetyo Hadi.
Ia melanjutkan, "Karena, tidak menutup kemungkinan, game online ini ada beberapa yang di situ, ada hal-hal yang kurang baik, yang mungkin itu bisa memengaruhi generasi kita ke depan."
Prasetyo lantas menyebut contoh konkret: game PUBG. Menurutnya, game itu menampilkan beragam senjata dan adegan kekerasan yang bisa dengan mudah dipelajari dan itu berbahaya.
Artikel Terkait
Dandim 1710/Mimika Turun Langsung, Dengarkan Aspirasi Warga Kampung Kekwa
Sjafrie Buka Suara Soal Rencana 150 Batalion dan Dukungan DPR
Indonesia Siapkan Pasukan Perdamaian dengan Komando Jenderal Tiga Bintang untuk Gaza
Desakan Internal PBNU Percepat Penetapan Tersangka Kasus Kuota Haji