Jumiati, salah seorang saksi mata, masih tampak terguncang. Dia mendengar sendiri suara tumbangnya pohon itu. "Belum lama kejadiannya. Sekitar jam 2-an. Bruk! gitu suaranya," kenangnya.
Dia mengenali kedua korban yang sering melintas di jalan itu. Meski begitu, dia tak yakin apakah mereka suami-istri. "Itu setiap hari lewat sini. Pelan genjotnya. Kalau suami-istri apa bukan, kurang tahu. Tapi berdua terus," ujar Jumiati. Entah saat itu mereka sedang berteduh atau hanya sekadar berhenti sejenak, itu juga tak bisa dipastikannya.
Kini, suasana mencekam perlahan sirna. Tim SAR Gabungan telah menyelesaikan tugas mereka dan membawa korban menjauh dari lokasi yang berubah menjadi tempat duka itu.
Artikel Terkait
Kompor Pulsa, Gagasan Revolusioner yang Hilang Ditelan Zaman
Pramono Anung Buka Pintu untuk Reuni 212 di Monas
Di Balik Layar, Agenda Padat Gibran di Panggung G20 Johannesburg
Gaza dalam Nubuat: Kabar Surgawi di Balik Kepedihan