Bagi daerah dengan topografi curam, peringatan ini harus ditanggapi lebih serius. Kawasan bergunung atau lereng terjal berisiko tinggi mengalami banjir bandang, tanah longsor, hingga jalan licin. Belum lagi ancaman pohon tumbang dan jarak pandang yang tiba-tiba berkurang.
BMKG pun mengingatkan agar masyarakat menghindari aktivitas di area rawan longsor dan bantaran sungai yang berpotensi meluap. Pemerintah daerah diharap segera menyiapkan langkah mitigasi, mulai dari penanganan darurat hingga sosialisasi ke warga.
Untuk mendukung kewaspadaan, masyarakat disarankan rutin memantau pembaruan informasi cuaca. BMKG menyediakan citra radar cuaca WOFI dan peringatan dini 2-3 jam sebelum kejadian melalui kanal resmi. Informasi ini bisa jadi penentu keselamatan.
Wilayah yang berpotensi terdampak cukup luas. Mulai dari Bangkalan, Banyuwangi, Kota Batu, Blitar, Bojonegoro, Bondowoso, Gresik, Jember, Jombang, Kediri, Lamongan, Lumajang, Madiun, Magetan, Malang, Mojokerto, Nganjuk, Ngawi, Pacitan, Pamekasan, Pasuruan, Ponorogo, Probolinggo, Sampang, Sidoarjo, Situbondo, Sumenep, Surabaya, Trenggalek, Tuban, hingga Tulungagung.
Intinya, jangan anggap enteng peringatan ini. Kewaspadaan dan kesiapsiagaan adalah kunci untuk meminimalisir risiko kerugian material—dan yang terpenting, menyelamatkan nyawa.
Artikel Terkait
Ijazah dan Sikap Defensif: Ketika Pejabat Enggan Diperiksa Rakyat
Morowali Bergemuruh, 27 Ribu Prajurit Diterjunkan Jaga Kekayaan Alam
Nha Trang Berubah Jadi Lautan, 41 Nyawa Melayang Akibat Banjir Dahsyat
Video Pengeroyolan Siswa di Losarang Diklaim Sekolah Hanya Kelewat Batas