SURABAYA - Waspada, warga Jawa Timur. Selama sepuluh hari ke depan, mulai 20 hingga 29 November 2025, BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem. Ancaman hidrometeorologi siap menghadang, mulai dari hujan deras, banjir, tanah longsor, hingga angin kencang dan puting beliung. Bahkan, hujan es pun berpotensi turun.
Kepala BMKG Juanda, Taufiq Hermawan, menjelaskan bahwa hampir seluruh wilayah Jatim kini sudah masuk musim hujan. Situasi ini mengharuskan semua pihak untuk lebih siaga.
"Diprakirakan dalam 10 hari ke depan terjadi peningkatan cuaca ekstrem yang berdampak signifikan terhadap aktivitas masyarakat," ucap Taufiq, Kamis (20/11/2025).
Lantas, apa pemicunya? Menurut analisis BMKG, pola pertemuan angin atau konvergensi menjadi salah satu faktor utamanya. Di sisi lain, gelombang atmosfer Equatorial Rossby juga ikut bermain. Fenomena ini diprediksi melintas wilayah Jawa Timur tepatnya pada 23 November mendatang, yang akan memperkuat pertumbuhan awan hujan.
Kondisi atmosfer yang labil dan lembap dari lapisan bawah hingga atas semakin mendorong terbentuknya awan konvektif. Awan inilah yang nantinya memicu hujan lebat, kadang disertai kilat, petir, dan angin kencang. Meski durasinya singkat, intensitasnya bisa cukup tinggi.
"BMKG Juanda mengimbau masyarakat dan instansi terkait agar senantiasa waspada terhadap perubahan cuaca mendadak serta potensi hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang selama 10 hari ke depan," tegas Taufiq.
Artikel Terkait
Ijazah dan Sikap Defensif: Ketika Pejabat Enggan Diperiksa Rakyat
Morowali Bergemuruh, 27 Ribu Prajurit Diterjunkan Jaga Kekayaan Alam
Nha Trang Berubah Jadi Lautan, 41 Nyawa Melayang Akibat Banjir Dahsyat
Video Pengeroyolan Siswa di Losarang Diklaim Sekolah Hanya Kelewat Batas