Bank Indonesia baru saja mengeluarkan proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk tahun-tahun mendatang. Angkanya cukup optimis: untuk tahun ini, ekonomi Indonesia diprakirakan tumbuh antara 4,7 hingga 5,5 persen. Bahkan, tahun depan diprediksi bakal lebih baik lagi, yakni di kisaran 4,9 sampai 5,7 persen. Ini tentu kabar yang menggembirakan.
Namun begitu, Gubernur BI Perry Warjiyo menegaskan bahwa perjalanan belum usai. Dalam Rapat Dewan Gubernur yang digelar Rabu lalu, ia menyoroti pentingnya upaya berkelanjutan.
Menurutnya, BI tak akan berpangku tangan. Mereka berkomitmen memperkuat sinergi kebijakan, mulai dari moneter, makroprudensial, hingga sistem pembayaran. Semua ini digandengkan dengan stimulus fiskal pemerintah. Tujuannya satu: mendongkrak pertumbuhan agar lebih tinggi sekaligus tahan banting.
Lalu, bagaimana kondisi riil di lapangan? Ternyata, ada angin segar. Ekonomi Indonesia pada 2025 ini memang menunjukkan tanda-tanda perbaikan. Konsumsi rumah tangga di triwulan terakhir tahun ini, misalnya, terlihat lebih bergairah. Faktor pendorongnya jelas: belanja sosial pemerintah yang masif, ditambah dengan membaiknya keyakinan masyarakat. Orang-orang mulai lebih percaya dengan prospek penghasilan dan lapangan kerja yang tersedia.
Artikel Terkait
KPK Siap Bawa Kasus Sertifikasi K3 Kemenaker ke Meja Hijau
Wamenkeu Kembali Duduk di Rapat BI, Sinyal Koordinasi Fiskal-Moneter Kian Erat
Jembatan-Jembatan Vital di Aceh dan Sumut Mulai Dibuka, Warga Kembali Terhubung
BRI Siapkan Rp21 Triliun untuk Arus Kas Nataru, Digitalisasi Jadi Penyeimbang