Efeknya langsung terasa. Penjualan eceran di berbagai sektor pun ikut merangkak naik. Tak hanya konsumsi, sisi investasi juga menunjukkan geliat positif, terutama untuk investasi non-bangunan. Optimisme pelaku usaha yang tercermin dari ekspansi PMI manufaktur menjadi penyulut utamanya.
Di sisi lain, ada tantangan yang harus diwaspadai. Permintaan domestik yang mulai menguat ini harus benar-benar dijaga. Pasalnya, kinerja ekspor diperkirakan akan melambat. Penyebabnya beragam: periode 'frontloading' ekspor ke Amerika Serikat sudah berakhir, sementara ekspor besi baja ke China dan minyak sawit ke India juga mengalami penurunan. Inilah yang perlu diantisipasi.
Secara sektoral, sejumlah lapangan usaha utama justru tampil dengan performa yang menggembirakan. Industri pengolahan, perdagangan besar dan eceran, transportasi dan pergudangan, serta penyediaan akomodasi dan makan minum, semuanya mencatatkan kinerja yang positif. Mereka menjadi penopang penting dalam pemulihan ekonomi nasional saat ini.
Artikel Terkait
Kisruh Tambang Ketapang: 15 WNA China dan Buronan di Balik Aksi Bersenjata
Prabowo Wujudkan Kampung Haji Indonesia di Makkah, Akses ke Masjidil Haram Hanya 2,5 Km
Garuda Pertiwi Tumbangkan Thailand, Siap Ukir Sejarah di Final SEA Games
Menteri Perhubungan Gencar Normalisasi Truk ODOL di Jatim, Targetkan Bebas 2027