"Mereka (kontraktor) akan berhadapan dengan anak-anak yang kritis, yang tanpa kebutuhan mendesak, lebih pada idealisme. Ini akan menciptakan pengawasan yang lebih objektif dan berkualitas," tegas Dedi.
Implementasi program direncanakan akan dimulai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) teknis pada pekan depan. Langkah ini diharapkan dapat menciptakan mekanisme pengawasan yang lebih transparan dan profesional dalam proyek-proyek infrastruktur di Jawa Barat.
Pendidikan Vokasi yang Aplikatif
Selain program untuk mahasiswa, Gubernur juga mendorong penerapan pembelajaran matematika yang lebih aplikatif di tingkat SMK. "Misalnya menghitung bangunan yang sedang dibangun di sekolahnya - panjang, lebar, jumlah semen, dan volume material yang diperlukan," jelas Dedi.
Kebijakan ganda ini dinilai sebagai upaya strategis untuk membangun ekosistem pembangunan yang terintegrasi, sekaligus mempersiapkan tenaga ahli konstruksi yang kompeten sejak dini.
Artikel Terkait
Masa Depan Inovasi Global: Mengapa Blokade Teknologi Justru Memicu Kemajuan Mandiri
Kronologi Lengkap Pria Tewas Tertabrak KRL di Kalibata: Diduga karena Telepon Saat Menyeberang
Balas Dendam Usai Dipecat, Mantan Karyawan Ekspedisi Curi dan Jual Mobil Boks L300
Warisan Pahit Kesultanan Melayu: Tuan di Sejarah, Tergusur di Tanah Leluhur