Engky berharap peringatan seperti ini tidak sekadar seremonial. "Harapannya tiap tahun diadakan untuk mengenang para nakes," ujarnya.
Kenangan tentang dr. Laurentius Panggabean: Gugur di Awal Pandemi
Kisah lain datang dari drg. Lusia Iriani Purba (61) yang mengenang suaminya, dr. Laurentius Panggabean, mantan Direktur Utama RSJ Soeharto Heerdjan, Jakarta Barat.
Lusia menyebut suaminya meninggal di awal pandemi, sebelum aturan penggunaan masker diberlakukan. "Waktu itu belum ada ketentuan memakai masker. Dia pergi-pergi tidak memakai masker," ujarnya. Laurentius juga memiliki penyakit penyerta (komorbid), yaitu hipertensi dan diabetes.
Laurentius sempat mengalami gejala mirip flu ringan. "Tidak ada batuk sama sekali, hanya demam flu. Lalu tidak bisa makan," jelas Lusia. Dalam waktu singkat, kondisinya memburuk. Setelah tiga hari dirawat, ia mulai batuk darah dan mengalami sesak napas yang sangat cepat. Laurentius wafat pada 12 Maret 2020.
Lusia menggambarkan suaminya sebagai sosok yang disiplin, teguh pada prinsip, dan selalu membela stafnya. Meski kehilangan, ia tidak merasa takat ketika anak bungsunya memilih menjadi dokter. "Saya tidak ada trauma. Saya justru memberikan dukungan penuh," tandas Lusia, yang juga seorang dokter gigi.
Kisah-kisah ini mewakili pengorbanan besar tenaga kesehatan Indonesia selama masa pandemi. Mereka adalah pahlawan yang patut dikenang.
Artikel Terkait
Amuk Parang di Keramaian Rantau, Satu Warga Terluka Parah
Status Awas, Pendakian Gunung Semeru Resmi Ditutup
Siswa SMP Tewas Usai Dipukul Kursi, Sembunyikan Penderitaan Dema Lindungi Ibu Sakit Jantung
Ancaman Rekrutmen Terorisme Online: Pemerintah Bergerak Lindungi Anak di Ruang Digital