Lebih lanjut, rekaman itu memuat pernyataan mengejutkan mengenai Menteri Kehakiman Saudi, Walid Al-Samaani. Sultan bin Mishaal menyebutkan adanya riwayat gangguan jiwa dan mempertanyakan alasan di balik penunjukannya untuk menduduki posisi strategis tersebut.
Kritik lainnya tertuju pada persoalan pengelolaan aset negara. Pangeran Sultan menyinggung kasus korupsi yang melibatkan pengambilalihan tanah, dengan tuduhan bahwa Raja Salman diduga melakukan perampasan tanah bernilai jutaan dolar.
Dalam rekamannya, Sultan bin Mishaal menegaskan posisinya dengan menyatakan bahwa dirinya tidak pernah bersumpah untuk melindungi aset negara dan tidak memegang jabatan pemerintahan apa pun. Hal ini menjadi dasar pertanyaannya mengenai alasan dirinya dimintai pertanggungjawaban.
Rekaman tersebut juga mengungkap keheranan sang pangeran atas meningkatnya pengaruh keluarga Al-Sheikh dalam struktur pemerintahan. Ia mengaitkan fenomena ini dengan praktik nepotisme dan ikatan pernikahan di dalam keluarga tersebut.
Artikel Terkait
Dukung Sport Tourism, Gubernur DKI Pramono Anung Buka Jalan untuk Event Olahraga
Pemerintah Siapkan 500.000 Tenaga Kerja Indonesia ke Luar Negeri Mulai 2026
Ribuan Lansia Jakarta Ramaikan CFD dengan Angklung dan Tari Massal
Nasionalisme Prabowo: Visi Baru atau Lanjutan Era Jokowi? Analisis Mendalam