Juru bicara Kementerian Pertahanan Kamboja mengatakan telah terjadi serangan tak beralasan oleh pasukan Thailand dan pasukan Kamboja meresponsnya sebagai pembelaan diri.
Tentara Thailand mengatakan tentara Kamboja menembaki mereka di dekat pos mereka di sebelah timur kuil Ta Muen.
Pertikaian Lama yang Muncul Lagi
Kedua negara bertetangga itu sudah lama terlibat dalam pertikaian sengit mengenai wilayah yang dikenal sebagai Segitiga Zamrud.
Ini adalah wilayah perbatasan Thailand, Kamboja, dan Laois tempat berada beberapa kuil kuno.
Pertikaian ini telah berlangsung selama puluhan tahun namun memanas lagi pada Mei 2025, ketika seorang tentara Kamboja tewas dalam baku tembak.
Hun Sen, yang memerintah Kamboja selama hampir empat dekade, menyerukan ketenangan dalam sebuah posting Facebook dan mendesak warga Kamboja untuk menaruh kepercayaan pada angkatan bersenjata dan pemerintah negaranya.
Penjabat Perdana Menteri Thailand Phumtham Wechayachai mengatakan "situasi ini memerlukan penanganan yang hati-hati, dan kita harus bertindak sesuai dengan hukum internasional".
“Kami akan melakukan yang terbaik untuk melindungi kedaulatan kami,” katanya.
Warga Dievakuasi
Kedutaan Besar Thailand di Phnom Penh mengatakan warga Thailand harus meninggalkan Kamboja "secepat mungkin" kecuali mereka memiliki alasan mendesak untuk tetap tinggal.
Sekitar 40.000 warga sipil dari 86 desa di Thailand telah dievakuasi ke lokasi yang lebih aman, kata seorang pejabat Thailand.
Militer Kamboja telah menggunakan berbagai senjata, termasuk peluncur roket BM21, kata wakil juru bicara tentara Thailand, Kolonel Richa Suksuwanont.
Diplomat ditarik di tengah gejolak nasionalisme
Thailand menarik duta besarnya di Kamboja pada Rabu (23/7/2025) kemarin.
Thailand akan mengusir utusan Kamboja di Bangkok.
Sumber: Tribunnews
Artikel Terkait
Prabowo Subianto Puji Kekuatan K-Pop & Kerja Sama Indonesia-Korsel di KTT APEC 2025
Samia Suluhu Hassan Menang Telak di Pemilu 2025: Kemenangan 97% Dihantui Tuduhan Kecurangan dan 700 Korban Jiwa
Viral Momen Sanae Takaichi Geser Kursi Dekati Prabowo di APEC 2025, Apa yang Dibicarakan?
Pembantaian El Fasher: RSF Bunuh 1.500 Warga Sipil dalam Genosida Sudan