Kematian Shadmani diumumkan hanya sehari setelah gencatan senjata antara Iran dan Israel, yang dimediasi oleh Amerika Serikat, mulai berlaku pada Selasa (24/6), mengakhiri konflik bersenjata selama 12 hari.
Iran dijadwalkan menggelar pemakaman kenegaraan pada Sabtu, 28 Juni, di Teheran untuk mengenang para komandan militer senior, termasuk Shadmani, serta ilmuwan terkemuka yang tewas dalam konflik.
Upacara penghormatan ini diperkirakan akan dihadiri oleh pejabat tinggi negara dan rakyat dalam jumlah besar sebagai simbol perlawanan terhadap agresi asing.
Konflik terbaru dimulai pada 13 Juni, ketika Israel meluncurkan kampanye pengeboman besar-besaran yang menargetkan fasilitas nuklir Iran dan sejumlah tokoh militer senior.
Amerika Serikat kemudian ikut serta dengan menyerang instalasi nuklir Iran di Fordow, Isfahan, dan Natanz.
Iran merespons dengan serangkaian serangan rudal ke wilayah Israel dan satu serangan tambahan yang ditujukan ke pangkalan militer AS di Qatar.
Namun saat ini, pemerintah Iran belum memberikan pernyataan resmi terkait kemungkinan aksi militer lanjutan, namun janji “balasan keras” menandai bahwa ketegangan masih belum sepenuhnya mereda, meskipun gencatan senjata telah diberlakukan
Sumber: Tribunnews
Artikel Terkait
Trump Siap Tawarkan Jet F-35 dalam Pertemuan Bersejarah dengan Putra Mahkota Saudi
MBS Terima Surat Rahasia Iran Sebelum Bertemu Trump: Apa Isi dan Maksudnya?
Ancaman Operasi Militer AS ke Venezuela: Maduro Peringatkan Gaza Baru di Amerika Selatan
Pemain Sepak Bola Israel Ditangkap Diduga Rudapaksa Turis AS, Netizen Geram!