Karena hal ini pula, Amerika Serikat rela untuk kekurangan sumber daya militer asalkan Ukraina mampu memenangi peperangan menghadapi Rusia.
Bahkan ketika mengetahui Su 34 telah ditingkatkan kemampuannya, Ukraina justru tampak semakin berani untuk memberikan perlawanan lebih keras.
Di saat Rusia sesumbar untuk membalas dendam dengan pemasangan UMPC pada bom mereka hingga menggunakan perangkat pengacau sinyal elektromagnetik, kejadian tak terduga justru menimpa negara yang dipimpin oleh Presiden Vladmir Putin itu.
Bukannya untung, mereka justru rungkad karena tiga pesawat Su 34 yang selama ini menjadi andalan Angkatan Dirgantara Rusia (RuAF) terjatuh di daratan Ukraina.
Baca Juga: Indonesia Sudah Bisa Bangun Radar Sendiri, Mampu Deteksi 30 Objek Sekaligus
Nama pesawat E7 Wedgetail terseret dalam insiden jatuhnya pesawat Su 34 Rusia oleh pihak-pihak yang berseberangan dengan NATO.
Pasalnya sebagaimana dilansir dari laman Airforce.gov.au, pesawat buatan Australia ini dilengkapi dengan radar Multi-Role Electronically Scanned Array (MESA) yang mampu meningkatkan kelincahan dan responsibilitas dengan jangkauan lebih dari 400 km.
Bahkan, radar MESA pada pesawat ini bisa beroperasi juga pada mode low probability of interception (LPI).
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: zonajakarta.com
Artikel Terkait
Trump Siap Tawarkan Jet F-35 dalam Pertemuan Bersejarah dengan Putra Mahkota Saudi
MBS Terima Surat Rahasia Iran Sebelum Bertemu Trump: Apa Isi dan Maksudnya?
Ancaman Operasi Militer AS ke Venezuela: Maduro Peringatkan Gaza Baru di Amerika Selatan
Pemain Sepak Bola Israel Ditangkap Diduga Rudapaksa Turis AS, Netizen Geram!