Kemunafikan Zionis, Bombardir Gaza Saat Perundingan Gencatan Senjata

- Rabu, 10 Juli 2024 | 11:00 WIB
Kemunafikan Zionis, Bombardir Gaza Saat Perundingan Gencatan Senjata


Kantor Media Pemerintah Gaza mengatakan setidaknya 29 warga Palestina syahid dalam serangan itu, sebagian besar perempuan dan anak-anak. “Pembantaian terbaru terjadi setelah tentara pendudukan menyerang enam kamp pengungsian lainnya di wilayah tengah Gaza, sehingga menambah total korban jiawa menjadi setidaknya 60 orang dalam beberapa jam terakhir,” kata kantor media dalam sebuah pernyataan. Serangan itu juga terjadi ketika sektor layanan kesehatan di Gaza terus runtuh karena pasukan Israel memaksa beberapa rumah sakit untuk menghentikan layanannya, tambahnya.


Pasukan Israel mengusir orang-orang di Rafah ketika invasi darat dimulai di sana, mereka meminta mereka pindah ke Khan Younis. Dan sebagian besar dari orang-orang ini dievakuasi ke tempat penampungan, seperti tempat penampungan PBB dan sekolah.


Jadi terutama menjelang malam hari, orang-orang Palestina yang berada di tempat penampungan, di sekolah-sekolah PBB mulai bergerak, membereskan semua barang-barang mereka di siang hari karena mereka tidak bergerak pada malam hari. Sangat jelas bahwa jumlah korban akan meningkat karena ini adalah pintu masuk – dimana semua orang bergerak, anak-anak bermain-main.


Ini serangan keempat Israel dalam empat hari belakangan yang menargetkan sekolah yang dijadikan pengungsian. Pada Sabtu, serangan Israel menghantam sekolah al-Jawni yang dikelola PBB di Nuseirat, Gaza tengah, menewaskan 16 orang, menurut kementerian kesehatan wilayah tersebut. Badan PBB untuk Pengungsi Palestina, UNRWA, mengatakan ada 2.000 orang yang berlindung di sana saat itu.


Keesokan harinya, serangan terhadap sekolah Keluarga Kudus yang dikelola gereja di Kota Gaza menewaskan empat orang, menurut badan pertahanan sipil. Patriarkat Latin, pemilik sekolah tersebut, mengatakan ratusan orang memadati halaman tersebut.


Sekolah lain yang dikelola UNRWA di Nuseirat juga diserang pada Senin, dan rumah sakit setempat mengatakan beberapa orang telah dibawa untuk mendapatkan perawatan. Menurut UNRWA, lebih dari 500 orang telah syahid di sekolah-sekolah dan tempat penampungan lain yan


Sumber: republika

SEBELUMNYA


Halaman:

Komentar