Tapi berkat penyelidikan kepolisian, identitas para pengirim berhasil terungkap. "Alhamdulillah melalui penyelidikan yang baik kepolisian Polda telah mengungkap siapa-siapa aja yang mengirimkan karangan bunga tersebut," ujar Ramzy.
Para terduga pelaku sendiri belum memberikan konfirmasi soal kehadiran di panggilan kedua. Ramzy menyatakan akan terus memantau perkembangan. "Kita juga akan menunggu juga tanggal 24 apakah HS di undangan kedua akan datang atau tidak," tegasnya.
Laporan teror ini sebenarnya sudah dibuat sejak 28 Agustus 2025. Beberapa terduga, termasuk IW dan HS, ternyata sama-sama sudah mangkir dari pemanggilan pertama. "Ini sudah kali ke berapa sebelumnya kan?" ucap Ramzy dengan nada frustrasi.
Ia menegaskan butuh kehadiran para terduga untuk bertanggung jawab. "Saya membutuhkan keberanian dan gentleman mereka semua ini. Mereka berani berbuat, beraninya juga harus bertanggung jawab," tegasnya.
Ketika ditanya tanggapan dr Oky, Ramzy hanya bilang kliennya merespons singkat. "Beliau hanya menjawab 'oke bang'," ujarnya. Tapi ia berjanji akan terus mengawal kasus ini sampai tuntas.
Ramzy menduga setidaknya ada lima orang yang terlibat. Tiga di antaranya bertindak sebagai pelaku lapangan, termasuk seorang karyawan dari HS dan IW. "Karyawan ini sudah menyampaikan keterangannya bahwa disuruh oleh pengusaha asal Jabar," ungkapnya.
Ia menutup pembicaraan dengan penuh keyakinan. "Kepolisian memanggil orang-orang tersebut pasti punya dasar," pungkas Ramzy, sambil memastikan akan terus mendampingi proses hukum ini sampai semua pihak yang terlibat mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Artikel Terkait
Video Call dengan Ammar Zoni Akhirnya Terwujud, Keluarga: Kekhawatiran Mulai Terjawab
Menguak Makna di Balik Lirik Im Like A Bird yang Melejitkan Nama Nelly Furtado
Helwa Bachmid Bongkar Sumpah Palsu dan Janji Umrah Habib Bahar
Video Pernikahan Reza Arap dan Wendy Kembali Viral, Tampilkan Lula Lahfah sebagai Bridesmaid