Revolusi Ekonomi Takaichi: Nikkei Jepang Tembus 50.000, Apa Dampaknya Bagi Investor?

- Senin, 27 Oktober 2025 | 11:25 WIB
Revolusi Ekonomi Takaichi: Nikkei Jepang Tembus 50.000, Apa Dampaknya Bagi Investor?

Indeks Nikkei Jepang Tembus 50.000, Cetak Rekor Baru Didorong Ekspektasi Stimulus

Indeks saham Nikkei 225 Jepang berhasil menembus level psikologis 50.000 untuk pertama kalinya dalam sejarah pada perdagangan Senin (27/10/2025). Pencapaian bersejarah ini didorong oleh optimisme pasar terhadap kebijakan stimulus ekonomi dari pemerintahan baru Perdana Menteri Sanae Takaichi.

Kinerja Indeks Saham Jepang

Indeks Nikkei 225 (.N225) melonjak 2,4% ke level tertinggi intraday di 50.491,23 poin. Pada penutupan sesi pagi, indeks bertahan di level 50.337,36 dengan kenaikan 2,1%, mencatatkan kenaikan year-to-date sebesar 26%. Sementara itu, indeks Topix (.TOPX) yang lebih luas juga mencapai rekor tertinggi sepanjang masa dengan kenaikan 1,6% menjadi 3.321,48 poin.

Faktor Pendukung Kenaikan Nikkei

Kebijakan fiskal proaktif dari Perdana Menteri Sanae Takaichi menjadi katalis utama penguatan pasar saham Jepang. Paket stimulus ekonomi yang dijanjikan diperkirakan akan melebihi 13,9 triliun yen (USD 92,2 miliar), berfokus pada investasi strategis dan sektor-sektor yang ramah pasar.

Hiroyuki Ueno, Kepala Strategi di Sumitomo Mitsui Trust Asset Management, mengonfirmasi bahwa kenaikan Nikkei didukung kuat oleh ekspektasi positif terhadap pemerintahan Takaichi. "Investor terus membeli saham, bahkan memanfaatkan koreksi kecil sebagai kesempatan untuk masuk pasar," ujarnya.

Performa Saham Unggulan

Advantest (6857.T), produsen peralatan pengujian chip, menjadi penyumbang kenaikan terbesar dengan melonjak 5,15%. Fast Retailing (9983.T), pemilik merek Uniqlo, juga berkontribusi signifikan dengan kenaikan 2,73%.

Pemulihan Historis Pasar Saham Jepang


Halaman:

Komentar