Jakarta, 20 Desember 2025 – Pipeline pencatatan saham perdana atau IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) masih terisi. Saat ini, tercatat ada sembilan perusahaan yang sedang antre untuk melantai di papan bursa. Yang menarik, mayoritas dari mereka adalah pemain dengan aset yang cukup besar.
I Gede Nyoman Yetna, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, membeberkan rinciannya. Dari sembilan calon emiten itu, enam di antaranya masuk kategori aset besar, yakni nilainya di atas Rp250 miliar. Satu perusahaan lagi punya aset berskala menengah, antara Rp50 miliar hingga Rp250 miliar. Sisanya, dua perusahaan, masuk dalam kelompok aset kecil di bawah Rp50 miliar.
“Adapun sampai dengan 19 Desember 2025 telah tercatat 26 perusahaan yang mencatatkan saham di BEI dengan dana dihimpun Rp18,11 triliun,” jelas Nyoman dalam keterangan tertulisnya hari ini.
Lalu, dari sektor mana saja mereka berasal? Tiga perusahaan mengusung bendera sektor keuangan. Dua lainnya berasal dari sektor bahan baku. Sementara sektor energi, industri, teknologi, dan transportasi masing-masing diwakili oleh satu perusahaan.
Namun begitu, jika dibandingkan dengan target awal tahun ini, realisasi IPO masih terpaut cukup jauh. BEI sendiri sudah merevisi target jumlah perusahaan IPO dari 66 menjadi 45 perusahaan. Faktanya, hingga pertengahan Desember ini, baru 26 perusahaan yang berhasil melantai.
Artikel Terkait
Prabowo Soroti Kebersihan Kota dan Desa sebagai Kunci Pariwisata Indonesia
Logindo Lepas Dua Kapal, Kantongi Rp137 Miliar untuk Perkuat Kas
Merger MORA dan MyRepublic Bentuk Raksasa Internet Baru, Saham Melesat 2.123%
Prabowo Serahkan Kunci Rumah Subsidi ke Guru, Nelayan, hingga Tukang Pijat di Serang