Inarno Djajadi, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK, punya penjelasan terkait hal ini. Menurutnya, penyesuaian target itu bukan sekadar soal angka. Lebih dari itu, ini mencerminkan fokus baru untuk memperkuat kualitas calon emiten yang akan masuk.
“OJK bersama BEI menekankan agar emiten yang melakukan IPO memiliki fundamental yang kuat, tata kelola yang baik, serta keberlanjutan usaha yang memadai, sehingga kredibilitas emiten tetap terjaga dan kepentingan investor terlindungi,” tegas Inarno.
Di sisi lain, ada juga dinamika dari para calon emiten itu sendiri. Beberapa di antaranya memilih untuk menunggu. Mereka sedang mencari momentum pasar yang dirasa lebih tepat sebelum akhirnya melompat ke bursa, tentu dengan mempertimbangkan strategi bisnis dan kondisi yang ada.
Bagi OJK, kondisi seperti ini justru dipandang sebagai bagian dari proses yang wajar. Sebuah langkah menuju pasar modal yang lebih matang dan berorientasi jangka panjang.
Artikel Terkait
Dony Oskaria: 15.000 Huntara Segera Dibangun untuk Korban Bencana
Delapan Blok Migas Segara Dilelang Pekan Depan
Harita Nickel Raih Penghargaan Akuntabilitas, Buktikan Komitmen di Balik Setiap Ton Nikel
IHSG Tersungkur, Saham Baru PJHB Anjlok 35% di Pekan Suram