Sepanjang Januari hingga November 2025 saja, BEI dan jaringan Galeri Investasinya telah menggelar hampir 60 ribu kegiatan. Workshop, sekolah pasar modal, simulasi trading, hingga konten digital. Semuanya diikuti oleh lebih dari 29 juta peserta. Angka yang sungguh masif.
Efektivitasnya terlihat jelas. Mahasiswa di Kupang atau pelajar di Mamuju sekarang bisa dapat edukasi berkualitas tanpa harus pergi jauh. Pemerataan akses seperti inilah yang perlahan mengikis kesenjangan literasi keuangan antara kota dan daerah.
Peran Duta Pasar Modal (DPM) juga tak bisa dianggap remeh. Tahun ini ada 3.650 DPM yang aktif, melanjutkan kerja lebih dari 6.000 duta di tahun sebelumnya. Mereka inilah ujung tombak yang menggerakkan edukasi di lapangan, sekaligus mendorong mahasiswa untuk membuka rekening efek.
Hebatnya, tren pertumbuhan investor ini berjalan beriringan dengan catatan rekor lain di pasar modal. Awal Desember lalu, IHSG dan kapitalisasi pasar bahkan mencatat level tertinggi sepanjang masa. IHSG menyentuh 8.710,695 dan kapitalisasi pasar Rp16.004 triliun.
Tak cuma itu. Nilai transaksi harian BEI kini konsisten di atas 1 miliar dolar AS. Pencapaian ini otomatis menempatkan Indonesia dalam klub elit 'billion dollar exchange' bersama bursa-bursa utama dunia.
"Capaian ini menempatkan Indonesia sejajar dengan bursa utama dunia dan menunjukkan pendalaman pasar yang semakin kuat," pungkas Jeffrey.
Semua data dan pencapaian itu, pada akhirnya, menggambarkan satu hal: pasar modal Indonesia sedang dalam momentumnya yang terbaik.
Artikel Terkait
Antrean IPO BEI Didominasi Raksasa Aset, Target 2025 Belum Tercapai
Kepemilikan MDIY Bergeser, Rp14 Triliun Saham Beralih di Lingkaran Internal
Relawan Tempuh Medan Berat Demi Bantu Warga Terisolir di Aceh Tamiang
Seragam Safety hingga Suara Nelayan: Kisah Pertamina Redam Konflik di Lapangan