Lalu, pada Kamis (18/12), suasana bursa diwarnai oleh pencatatan dari PT Bumi Serpong Damai Tbk. Perusahaan properti ini tak hanya meluncurkan Obligasi Berkelanjutan IV Tahap II, tetapi juga Sukuk Ijarah Berkelanjutan II. Total nilai yang digalang cukup besar: Rp1,25 triliun dari obligasi dan Rp500 miliar dari sukuk. Untuk instrumen terbaru ini, PEFINDO memberikan peringkat idAA (Double A) dan idAA(sy) (Double A Syariah), dengan PT Bank KB Indonesia Tbk sebagai Wali Amanatnya.
Di sisi lain, ada juga penyegaran di papan perdagangan saham. Rabu (17/12) menjadi hari penting bagi PT Super Bank Indonesia Tbk (SUPA) yang melakukan pencatatan perdana sahamnya di Papan Pengembangan BEI. Perbankan ini menjadi emiten ke-26 yang tercatat sepanjang 2025, berhasil mengumpulkan dana segar sebesar Rp2,79 triliun dari penawaran umumnya.
Nah, bagaimana dengan gambaran besarnya? Kautsar memaparkan bahwa sepanjang tahun 2025 ini, sudah ada 178 emisi obligasi dan sukuk dari 79 emiten, dengan nilai akumulatif mencapai Rp209,39 triliun. Angka yang fantastis.
"Dengan pencatatan ini maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 665 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp545,04 triliun dan USD134,010595 juta, diterbitkan oleh 137 emiten," ujarnya.
Tak hanya itu, portofolio efek tercatat di BEI juga diperkaya oleh Surat Berharga Negara (SBN) sebanyak 191 seri senilai Rp6.423,84 triliun dan USD352,10 juta, serta 7 emisi Efek Beragun Aset (EBA) senilai Rp2,13 triliun. Pekan yang cukup sibuk dan produktif, menunjukkan dinamika pasar modal Indonesia yang terus bergerak.
Artikel Terkait
Relawan Tempuh Medan Berat Demi Bantu Warga Terisolir di Aceh Tamiang
Seragam Safety hingga Suara Nelayan: Kisah Pertamina Redam Konflik di Lapangan
PHE Ungkap Proses Ketat Penyerapan Minyak dari Sumur Rakyat
Hartono Bersaudara Kembali Puncaki Daftar Orang Terkaya RI, Meski Kekayaan Menyusut