Nah, ini perlu riset kecil-kecilan. Biasanya, perusahaan besar dan mapan saham blue chip punya track record bagi dividen yang konsisten. Sektor perbankan dan komoditas seperti batu bara sering jadi andalan para pencari dividen. Tapi ingat, kinerja masa lalu bukan jaminan untuk masa depan. Tetap pantau kondisinya.
Ketiga, jangan sampai ketinggalan pengumuman.
Perusahaan akan umumkan rencana pembagian dividen, baik melalui RUPS untuk dividen final atau pengumuman terpisah untuk interim. Di sinilah kamu harus jeli. Kalau pengen dapat, pastikan beli sahamnya sebelum tanggal cum date. Jangan pas ex date, sudah telat.
Keempat, bersabar dan waspada.
Setelah cum date, tinggal tunggu uangnya masuk. Tapi ada satu hal yang sering bikin investor kelabakan: dividen trap. Begini, seringkali setelah ex date, harga saham bisa ambrol karena banyak yang jual. Itu risiko. Kalau kamu invest untuk dividen, ya fokusnya ke situ. Harga turun sementara nggak usah terlalu dipusingin, kecuali fundamental perusahaan berubah.
Bedanya dengan trader itu jelas. Trader maunya cuan dari selisih harga jual-beli, jadi mereka peka banget sama setiap gejolak harga. Kalau investor dividen, mindset-nya lebih ke passive income jangka panjang. Sahamnya dipegang, dividennya diterima tiap tahun. Gitu aja terus.
Jadi, intinya dapat dividen itu butuh persiapan dan kesabaran. Pilih perusahaan bagus, beli di waktu yang tepat, lalu tunggu hasilnya. Siapa tau ini bisa jadi sumber penghasilan tambahan yang stabil buat kamu.
(Nadya Kurnia)
Artikel Terkait
Lebih dari Seribu Relawan BUMN Bergerak, Bawa Bantuan Darurat ke Wilayah Bencana
Geoprima Solusi Dikendalikan Tjokro Group, Jajaran Direksi dan Komisaris Berganti
KRL Siap Layani 19,9 Juta Penumpang Saat Libur Nataru
Bahlil Pangkas Produksi Nikel dan Batu Bara untuk Dongkrak Harga