Namun begitu, bukan berarti tanpa risiko. Analis BRI Danareksa mengingatkan beberapa hal. Dari faktor eksternal, arus keluar dana asing bisa terjadi karena penyesuaian bobot MSCI atau gejolak dolar AS dan imbal hasil global. Lalu, momentum window dressing sifatnya memang cenderung jangka pendek. Ia rentan terkoreksi kalau tidak didukung volume dan aliran dana yang kuat.
Jadi, meski ada risiko, peluang untuk catat momentum positif di pengujung tahun masih terbuka. Fokusnya ya pada emiten-emiten besar yang likuid dan defensif.
Beberapa nama seperti BBRI, BMRI, BBNI, dan BBCA kerap disebut. Strateginya? Bisa dengan buy on weakness atau menunggu konfirmasi breakout, sambil tetap mencermati volume perdagangan dan pergerakan dana asing.
Perlu diingat, keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan investor.
Artikel Terkait
BBRI Cetak Rekor: Saham Melonjak 48 Kali Lipat Sejak IPO Dua Dekade Lalu
Pemerintah Siapkan Jeda KUR untuk Pengusaha Terdampak Bencana Sumatera
Bank Dunia Naikkan Proyeksi Ekonomi RI, Tapi Peringatkan Ancaman di Pasar Kerja
IHSG Bertahan Hijau, Berbeda Nasib dengan Bursa Asia yang Merah