RATU Pacu Ekspansi Migas, Targetkan Akuisisi Rp2,3 Triliun dalam Tiga Tahun

- Minggu, 07 Desember 2025 | 15:25 WIB
RATU Pacu Ekspansi Migas, Targetkan Akuisisi Rp2,3 Triliun dalam Tiga Tahun

PT Raharja Energi Cepu Tbk, atau RATU, sedang bersiap untuk langkah besar. Perusahaan ini merancang strategi ekspansi jangka panjang lewat akuisisi bertahap. Menurut analis Samuel Sekuritas, langkah ini menempatkan RATU sebagai calon pemain migas yang cukup agresif, siap memanfaatkan momentum pertumbuhan energi nasional.

Rencananya, dalam tiga tahun ke depan, fokus utama ada pada investasi non-operasional. Mereka berencana mengakuisisi participating interest di sejumlah blok migas besar namanya masih dirahasiakan tanpa harus ambil alih operasional. Cara ini dinilai cerdas: eksposur terhadap aset besar bisa didapat, sementara risiko operasional bisa ditekan seminimal mungkin.

Lalu, untuk jangka menengah 3-5 tahun, barulah RATU akan mulai masuk ke investasi operasional. Caranya dengan mengambil alih Kontrak Kerja Sama (PSC) yang skalanya lebih kecil. Tahap ini akan jadi pondasi untuk membangun kemampuan operasional mereka sendiri.

Nah, untuk jangka panjang, yakni 6-10 tahun ke depan, targetnya lebih ambisius lagi. Perseroan ingin berekspansi ke PSC berskala besar di dalam negeri. Aset yang diprioritaskan tentu yang menawarkan imbal hasil internal (IRR) di atas 10 persen, dengan struktur pendanaan yang konservatif, sekitar 80:20 antara utang dan modal.

Manajemen mengungkapkan, sudah ada tujuh rencana akuisisi yang disiapkan untuk tiga tahun mendatang. Nilainya bervariasi, mulai dari 10 juta dolar AS hingga 150 juta dolar AS per akuisisi. Dua akuisisi pertama ditargetkan tuntas antara kuartal IV-2025 dan semester I-2026. Cukup padat, memang.

Di sisi lain, ada faktor pendorong lain yang tak kalah penting: sinergi dengan ekosistem Barito Group. Ini jadi katalis positif bagi perjalanan RATU. Penguatan itu makin terasa dengan masuknya sejumlah nama baru di jajaran manajemen yang punya kedekatan dengan grup tersebut.

Beberapa nama seperti Merly, yang juga menjabat di BREN, Star Energy Geothermal, dan PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA), kini menduduki posisi strategis. Begitu pula Adrian Hartadi, mantan eksekutif CDIA dan PT Chandra Asri Pacific.

Keterlibatan Barito Group makin nyata lewat investasi langsung CDIA senilai 9,4 juta dolar AS, atau sekitar Rp158 miliar. Itu setara dengan 5 persen kepemilikan di RATU.


Halaman:

Komentar