"Kami bergerak cepat untuk atasi semua kendala ini," tegas Vega. "Harapannya sih cuaca cepat membaik, biar distribusi energi bisa maksimal dan bantuan cepat sampai ke warga yang membutuhkan."
Cerita tantangan di laut ini juga diungkap langsung oleh para pelautnya. Captain Dona Kurnia dari PIS, misalnya. Dia baru saja menahkodai kapal tanker dari Cilacap menuju Wayame. Perjalanan mereka dihadang cuaca ekstrem.
“Setelah dua hari berlayar, pas masuk ke Laut Bali dan Laut Banda, cuaca langsung berubah drastis,” kenang Dona. “Angin kencang, ombak besar. Kapal rolling sampai barang-barang di dalam berantakan semua.”
Hadapi situasi kayak gini, PIS mengandalkan beberapa hal: kompetensi kru yang terus ditingkatkan, teknologi navigasi mutakhir, dan protokol keselamatan yang ketat. Semua itu buat jamin pasokan energi nasional tetap aman dan andal.
“Kebetulan lagi musim cuaca buruk di samudera. Jadi persiapan harus ekstra,” imbuh Dona. “Kru harus siap mental. Mesin harus prima. Alat keselamatan wajib siap sedia. Barang-barang di kapal yang mudah bergerak harus di-lashing kuat-kuat. Rute juga dipilih yang paling efektif dan aman. Intinya, semua harus dipastikan beres sebelum berlayar, termasuk kondisi fisik kru sendiri.”
Selain andalkan kru tangguh, PIS juga siagakan armada terbaiknya. Ada 332 kapal tanker pengangkut minyak mentah, BBM, dan LPG yang siap menjangkau pelosok negeri selama periode Nataru 2025/2026 ini. Mereka juga didukung 338 kapal pendukung (tugboat) dari PTK buat pastikan proses sandar dan bongkar muat di pelabuhan berjalan lancar.
Di sisi lain, melihat bencana alam yang melanda Sumatera, PIS pun tergerak untuk bergerak lebih cepat menyalurkan bantuan kemanusiaan. Mereka berkoordinasi dengan BNPB dan lembaga swadaya masyarakat Filantra. Bantuan berupa kebutuhan pokok dikirim untuk warga terdampak banjir di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat lewat program Pertamina Peduli. Isinya selimut, peralatan sanitasi, sampai perlengkapan kebutuhan harian. Penyalurannya akan dilakukan terus secara bertahap.
"Sebagai bagian dari Pertamina Group, prinsip kami sederhana," tutup Vega. "Kami melayani dari hati. Baik itu buat menyalurkan energi, maupun buat membantu masyarakat yang sedang membutuhkan."
Artikel Terkait
ICC 2025 Resmi Dibuka, Unsoed Jadi Tuan Rumah Literasi Keuangan
Pajak Digital Tembus Rp 43,75 Triliun, Gim hingga Kripto Jadi Pundi Baru Negara
Benteng Api Technic Siap Rebut Pasar Refraktori dari Genggaman Impor
Target Jumat Malam: Listrik Tapanuli Tengah Diharapkan Pulih Total