"Apa sih artinya kalau 250 ton? Itu hanya mengganggu secara politik. Janganlah serakahnomics diulang," tegas Amran.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Hariyadi, atau yang akrab disapa Titiek Soeharto, ikut angkat bicara.
Dia menegaskan pelaku akan ditindak tegas.
"Kalau sudah sampai di sini ya masuk ke daerah kita ya nanti kebijaksanaan pemerintah bagaimana gitu. Yang penting tidak dijual di sini ya," tuturnya.
Sebelumnya, terungkap bahwa beras ilegal itu disimpan di gudang milik PT Multazam Sabang Group (MSG) di Sabang, Aceh. Yang membuatnya mencurigakan, izin impor dari Thailand ternyata sudah terbit lebih dulu, padahal rapat koordinasi di tingkat pusat belum menyetujui impor sama sekali.
Ada pihak yang berdalih harga beras Thailand dan Vietnam semakin murah. Tapi Amran menampik. Indonesia sengaja menekan impor karena cadangan nasional dianggap sudah cukup.
Saat ini, beras ilegal itu masih tersimpan di gudang PT MSG. Kepolisian turun tangan mendalami kasus ini, termasuk menelusuri keterlibatan perusahaan dan kemungkinan ada pola yang sama dengan kasus sebelumnya.
Artikel Terkait
Saham BUMI Melonjak 9%, Akuisisi Tambang Rp 984 Miliar Jadi Katalis
Telkom Buktikan Program DigiUp Beri Dampak Nyata, Raih Penghargaan di Tingkat Asia
BRI Peduli Gelar Apresiasi Spesial untuk Guru di Hari Guru Nasional
IHSG Terkapar Usai Sentuh Rekor Tertinggi, Aksi Ambil Untung Gagalkan Eforia