Melalui IPSI, perusahaan membuka akses pelatihan kelas dunia. Tujuannya jelas: memberdayakan peserta didik agar mendapatkan pekerjaan lebih baik dan pendapatan lebih tinggi, sekaligus membangun masa depan yang lebih tangguh seiring berkembangnya kompetensi mereka.
"Dan inilah makna sebenarnya dari 'Doing Well by Doing Good' bagi kami," lanjut Haryanto. "Yakni menciptakan nilai tambah bisnis jangka panjang sambil melakukan kebaikan yang lebih besar, seperti meningkatkan pendapatan masyarakat dan komunitas."
Investasi Rp250 miliar untuk IPSI, yang mencakup pelatihan polimer berkelas dunia dan pengembangan fasilitas berteknologi tinggi, disebutnya sebagai bukti nyata dari komitmen tersebut.
Dukungan juga datang dari mitra Jerman mereka. Matthias Ruff, Head of Sales Training & Research, Procuration di SKZ, menyambut baik kolaborasi ini.
"Bagi kami di SKZ, merupakan sebuah kehormatan dan bentuk pengakuan untuk dapat terlibat dalam komitmen ini," ujarnya.
Ia menambahkan, konsep IPSI telah dirumuskan dengan matang, dirancang untuk menjawab kebutuhan masyarakat, dan diproyeksikan akan mencapai kesuksesan.
"Melalui program internasional 'Train the Trainer' kami, kami memberikan kontribusi penting dalam perjalanan ini," pungkas Matthias Ruff.
Keberadaan IPSI diharapkan bisa memberi dampak nyata. Mulai dari peningkatan keterampilan dan kualitas SDM, penurunan angka pengangguran, hingga mendorong lahirnya inovasi-inovasi baru di bidang polimer.
Artikel Terkait
Sisik Ikan Terbuang Disulap Jadi Emas Cair, Raup Ratusan Juta dan Berdayakan Warga Pesisir
NSSS Bantah Keras Isu Akuisisi Anak Usaha oleh Widodo Makmur Unggas
Bea Cukai Gagalkan Ekspor Fiktif, dari Dokumen Rokok hingga Muatan Air Mineral
BCA Siap Cairkan Dividen Interim Rp55 per Saham Akhir 2025