SURABAYA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur telah menetapkan enam perusahaan di Jatim sebagai role model atau proyek percontohan penerapan vokasi.\
Keenam perusahaan tersebut adalah PT PAL Indonesia, PT Indoratex Spindo, Artotel TS Suites Surabaya, PT Bambang Djaja, PT Citra Nutrindo Langgeng dan PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk.
Penetapan tersebut setelah melakukan evaluasi pencapaian perbaikan sistem pemagangan di perusahaan mereka usai mengikuti program Kadin Capacity Development (KCD), kerjasama Kadin Jatim bersama Kadin Indonesia dan GIZ TRS Jerman.
Baca Juga: KAPOLDA JATIM: Bodycam Bantu Tugas Kepolisian, Anggota Tidak Bisa Mangkir dari Tugas
Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto mengatakan bahwa langkah ini dilakukan agar semakin banyak industri yang sadar bahwa ada banyak keuntungan yang bisa didapatkan industri saat ikut melaksanakan program revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi seperti yang telah dilakukan 6 perusahaan tersebut.
Ada 7 poin yang menjadi muatan dalam pelaksanaan KCD, diantaranya adalah pelatih tempat kerja, standar kemitraan atau propermi, instrument pelatihan vokasi, penilaian pelatihan, pengukuran produktivitas, cost benefite analysis (CBA), super tax deduction dan lain sebagainya.
“Kadin ingin semua industri sadar pentingnya program ini karena ada banyak kemanfaatan yang bisa dirasakan, mulai dari efisiensi dalam perekrutan tenaga kerja hingga peningkatan produktifitas industri yang bersangkutan. Industri akan bisa berhitung, apa saja keuntungan dan berapa efisiensi yang bisa mereka dapatkan,” ujar Adik, Selasa (19/12).
Wakil Ketua Umum Bidang SDM dan Ketenagakerjaan Nurul Indah Susanti yang juga menjabat sebagai Direktur Kadin Institute mengungkapkan bahwa Kadin Jatim berupaya menjembatani antara dunia pendidikan dengan dunia industri.
Baca Juga: Polisi Gagalkan Peredaran 144 Kilogram Sabu di Surabaya oleh Pasutri Warga Tanjung Balai Sumut, Dibayar Rp100 Juta Sekali Kirim
“Saat ini kami mengundang 40 pengusaha, pengusaha ini nantinya bisa berkolaborasi dengan universitas supaya terjalin link and supermatch. Industri ini sebagai demand-nya. Tugas Kadin untuk menjembatani antara dunia pendidikan dan dunia industri yang selama ini tidak pernah bertemu. Juga agar pelaksanaan magang di industri tidak kopi to copy, alias tidak hanya disuruh foto copy dan menyuguhkan kopi. Harapannya ini tidak ada lagi karena kita duduk bersama, menyamakan persepsi dan harmonisasi kurikulum,” terang Nurul panjang lebar.
Artikel Terkait
IHSG Dibuka Hijau, Top Gainer XIPB Melonjak 31 Persen
Harga Emas Antam Meroket Rp 21.000 di Tengah Insentif Fiskal Baru
Harga Emas Antam Melonjak Rp 21.000, Tembus Rp 2,3 Juta per Gram
Harga Minyak dan Batu Bara Melonjak, Pasar Waspada Dampak Sanksi Rusia