Ketua Pelaksana Program KCD, Darno mengungkapkan, bahwa ada sekitar 40 perusahaan yang telah mengikuti progam propermi dan telah melaksanakan rangkaian kegiatan selama 8 bulan, mulai dari pembuatan program pelatihan, menyusun modul pelatihan, membuat rencana pelatihan vokasi, pelatihan cost benefite analysis (CBA), super tax deduction, menghitung produktivitas, super tax deduction.
“Di awal sebelum mengikuti rangkaian pelatihan program KCD dilakukan pengukuran dan setelah patihan juga dilakukan pengukuran. Juga ada kunjungan ke perusahaan untuk melakukan pendampingan secara langsung, termasuk mengetahui dan mencari solusi atas kendala dan hambatan serta peluang yang bisa dikembangkan. Dari 40 perusahaan itu dilihat peningkatan perubahannya seperti apa. Kami melihat secara keseluruhan, poin perubahannya kita hitung di akhir program. Dan ke-6 perusahaan yang menjadi role model itu adalah perusahaan yang mendapatkan point tertinggi,” terang Darno.
Melalui program ini, perusahaan diharapkan bisa saling berbagj informasi dan saling memperbaiki sehingga terbangun ekosistem yang saling mengembangkan vokasi bersama dunia industri dan Kadin.
Baca Juga: Babak 28 Besar Kompetisi Liga 3 PSSI Jatim Digelar di Tujuh Stadion
“Karena vokasi ini memang sangat penting. Goalnya, ketika banyak perusahaan yang melaksanakan program Vokasi yang bagus, maka serapan industri akan semakin besar dan produktifitas akan semakin bagus.,” tekannya.
Pada kesempatan yang sama, Sub Dept Head HRD PT Bambang Djaja Tonni Laksono mengaku sangat terbantu dengan adanya program KCD. Perusahaan manufaktur yang ada di Surabaya ini memang memiliki komitmen tinggi dalam melaksanakan program pemagangan sejak tahun 2012.
“Owner PT Bambang Djaya memang memiliki kepedulian kuat terhadap peningkatan kualitas dunia pendidikan. Dan kami juga ingin industri ini bisa berjalan terus, tetapi man power tidak abadi, agar berkelanjutan, maka kami harus mendidik tenaga kerja,” katanya.
Melalui kerjasama dengan Kadin, ia mengaku banyak belajar bagaiman melaksanakan vokasi dengan baik.
“Sehingga kami paham betul tentang proses vokasi yang bisa meningkatkan performa SDM. Kalau dulu untuk rekrutmen harus melalui proses panjang tetapi setelah kami mengadopsi program pelatih tempat kerja, kami tidak capek merekrut karyawan karena siswa magang akhirnya memiliki kompetensi yang hampir sama dengan tenaga yang sudah lama. Sehingga gab kompetensi bisa teratasi,” pungkasnya. (mus/jay)
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: radarsurabaya.jawapos.com
Artikel Terkait
Menguak Struktur Kepemilikan dan Peta Bisnis GPRA, Emiten Properti dengan 30+ Proyek
Pertamina Siap Setor Dividen Rp 42,1 Triliun ke Negara, Realisasi Capai Rp 23 Triliun
IHSG Pacu Kenaikan 57 Poin di Sesi I, Sektor Energi Jadi Lokomotif
Astra International Gelar Rotasi Strategis di Jajaran Direksi dan Komisaris