“Bangunlah, Dinda, Kanda sudah datang membawakan mangga dari Pulau Pangka.”
Belum ada reaksi dari permaisuri.
“Bukalah matamu. Kuatkan dirimu untuk anak kita, Dinda.”
Permaisuri pun pelan-pelan membuka matanya. Ia menggeliat perlahan.
Baca Juga: Cerita Rakyat Sumatera Utara, Asal Mula Senandung Bilah, Cinta yang Terhempas di Labuhanbatu
“Kaukah itu, Kanda?”
Dengan dibantu raja, permaisuri perlahan duduk.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: nusantara62.com
Artikel Terkait
Malaysia di Ambang Sejarah Piala Asia 2027, Terancam Batal oleh Hukuman FIFA
Anak Muda Berburu Thrift, Upaya Nyata Selamatkan Air Bersih dan Kurangi Polusi
Sumsel Pacu Pariwisata dengan 200 Charming Events pada 2026
Merger BUMN Karya Ditargetkan Tuntas Desember 2025, Waskita-Wijaya Karya Masuk Skema Penggabungan