Karena menurut pengamat politik Rocky Gerung, Jokowi seharusnya menyelesaikan persoalan kenaikan UKT, sehingga dengan membatalkannya hanya menambahi beban untuk Prabowo Subianto ke depan.
"Jadi beban yang harusnya diselesaikan hari ini ditunda ke pemerintahan berikutnya dan begitu banyak hal yang juga dibebankan lagi oleh Pak Jokowi pada Pak Prabowo," ucapnya, dikutip populis.id dari YouTube Rocky Gerung Official, Selasa (27/5).
Lebih lanjut, ahli filsafat itu merasa akan melihat kesibukan Prabowo 100 hari pertama setelah pelantikan presiden untuk memilah kebijakan maupun yang layak diteruskan pada pemerintahan sebelumnya.
"Jadi sebetulnya kita akan lihat bagaimana kesibukan Pak Prabowo di hari-hari mungkin 100 hari pertama untuk memeriksa mana yang layak diteruskan mana yang tidak layak diteruskan dari kebijakan Pak Jokowi," imbuhnya.
Diketahui, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim memutuskan membatalkan kenaikan uang kuliah tunggal (UKT). Hal itu dia sampaikan usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo untuk meminta persetujuan pembatalan kenaikan UKT tersebut.
"Baru saja saya bertemu dengan Bapak Presiden dan beliau menyetujui pembatalan kenaikan UKT. Dalam waktu dekat Kemendikbudristek akan mereevaluasi ajuan UKT dari seluruh PTN," kata Nadiem selepas bertemu Presiden Republik Indonesia Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta pada Senin (27/5/2024), dikutip dari Republika.
Artikel Terkait
Jepang Siapkan Paket Stimulus Rp 2.400 Triliun, Terbesar Sejak Pandemi
Neraca Pembayaran Indonesia Tembus Defisit USD6,4 Miliar di Kuartal III-2025
Dosen dan Mahasiswa Garap Film Dokumenter, Selamatkan Warisan Debus Banten
Bessent Tolak Tawaran Trump Pimpin The Fed, Tapi Dipercaya Pilih Penerus Powell