Keunggulan lain ada di soal tekstur. Blender biasanya menghancurkan segala sesuatu sampai benar-benar halus dalam sekejap. Kita hampir tak punya kendali.
Berbeda dengan mengulek. Kita bisa mengatur sendiri, mau yang halus sekali atau agak kasar. Tekstur yang masih terasa saat dimakan itu justru memberi pengalaman makan yang berbeda. Lebih 'hidup', katanya.
"Dengan blender, kita nggak bisa atur tekstur sesuai keinginan. Tapi kalau pakai ulekan, saya bisa kendalikan. Mau seperti apa hasilnya, ya tinggal diulek saja," pungkas chef tersebut.
Jadi, gimana dengan kamu? Masih tetap pilih blender yang instan, atau mulai kembali ke ulekan yang lebih 'bersahabat' dengan rasa?
Artikel Terkait
Tahun Depan, Motor Ikonik Ini Resmi Pamit dari Pasar Indonesia
Arus Mudik Lebaran Terlewati Lancar, Polisi Fokus Siapkan Gelombang Balik
Tiket Tetap Rp15 Ribu Meski Taman Sari Dibanjiri 30 Ribu Wisatawan
Di Balik Gawang Cipta Cendikia: Saat Sekolah Sepak Bola Juga Bentuk Karakter