Prospek industri asuransi di tanah air masih cerah, setidaknya hingga tahun 2026 mendatang. Demikian penilaian terukur dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pertumbuhan ekonomi nasional yang stabil dan kesadaran masyarakat akan pentingnya proteksi jadi pemicu utamanya.
Namun begitu, jalan menuju pertumbuhan yang sehat itu tak sepenuhnya mulus. Ogi Prastomiyono, Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, mengakui ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi. Mulai dari soal kualitas underwriting, tekanan klaim di beberapa sektor, hingga penyesuaian regulasi dan standar akuntansi yang terus bergulir.
"Di sisi lain, peluang tetap terbuka melalui pengembangan produk yang lebih relevan, penguatan distribusi, pemanfaatan teknologi, serta perluasan perlindungan untuk risiko-risiko baru, sehingga industri diharapkan dapat tumbuh secara sehat dan berkelanjutan,"
Demikian penjelasan Ogi melalui jawaban tertulisnya, Senin (29/12/2025).
Data terbaru sampai Oktober 2025 cukup menggambarkan dinamika ini. Pendapatan premi tunggal melesat ke angka Rp23,07 triliun. Sementara itu, premi reguler seperti yang dibayar tahunan atau semesteran berada di posisi Rp14,26 triliun.
Artikel Terkait
Prabowo Teken KUHAP, Akan Berlaku Serentak dengan KUHP Baru Awal 2026
Gubernur Cerita Kucing Terjebak di Atap, Bukti Tugas Damkar Tak Cuma Padamkan Api
Jaringan Telekomunikasi di 14 Wilayah Sumatera Kembali Normal Pascabencana
Pasca Banjir, 54 Sekolah di Aceh dan Sumatera Siap Belajar di Tenda