Sementara itu, belanja pemerintah juga bergerak cepat. Realisasinya sampai November lalu mencapai Rp2.911,8 triliun, atau sekitar 82,5 persen dari pagu yang direncanakan.
"Hal ini mencerminkan belanja pemerintah yang terus diarahkan untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi dan untuk mendukung program prioritas,"
tambah Purbaya. Belanja negara itu terbagi menjadi dua komponen utama: belanja pemerintah pusat sebesar Rp2.116,2 triliun dan transfer ke daerah (TKD) senilai Rp795,6 triliun.
Lalu, bagaimana dengan defisit ke depannya? Pemerintah sebenarnya sudah memproyeksikan defisit APBN untuk seluruh tahun 2025 akan berada di angka Rp662,0 triliun. Itu sekitar 2,78 persen dari PDB. Jadi, posisi defisit per November ini masih berada di bawah proyeksi akhir tahun. Ada juga catatan tentang defisit keseimbangan primer yang mencapai Rp82,2 triliun.
Singkatnya, meski defisit membesar, pemerintah memandangnya sebagai sesuatu yang masih terkendali dan sesuai dengan skema anggaran yang telah dirancang sejak awal.
Artikel Terkait
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta, Kecuali Jakarta Barat yang Berawan
Waspada Macet Parah, Puncak Mudik Natal 2025 Diprediksi 22 dan 24 Desember
Van Bronckhorst Dinilai Lebih Cocok, PSSI Targetkan Umumkan Pelatih Januari
Hodak Berharap Persib Hindari Momok Pohang di 16 Besar