Dia menggarisbawahi satu hal. Evakuasi total dari desa berisiko tinggi ini adalah prasyarat mutlak. Hanya dengan begitu tahap pemulihan yang lebih luas bisa dimulai.
"Tahap berikutnya rekonstruksi, pemulihan ekonomi, dan penataan ulang permukiman yang lebih tahan bencana," tuturnya.
Di lokasi penampungan yang aman, segala sesuatu bisa diatur secara lebih sistematis. Distribusi bantuan, layanan kesehatan, hingga pendataan korban akan berjalan lebih terkendali. Barulah setelah kondisi stabil, pembicaraan soal pemulihan ekonomi dan pembangunan kembali bisa benar-benar dilakukan.
Data terbaru dari BNPB per 6 Desember 2025 menggambarkan betapa parahnya situasi ini. Korban tewas di Sumatera telah mencapai 914 orang. Sementara 388 jiwa masih dinyatakan hilang, dan pengungsi yang tercatat tidak kurang dari 849.133 orang. Angka-angka itu sendiri sudah bicara banyak.
Artikel Terkait
Utang Luar Negeri Melonjak, BI Waspadai Risiko Posisi Investasi Internasional
Trump Sinyalkan Peringatan Soal Akuisisi Warner Bros oleh Netflix
BNPB: Pemulihan Bencana di Tiga Provinsi Sumatra Butuh Dana Rp51,82 Triliun
BNPB Beberkan Kerusakan Parah di Aceh: 37 Ribu Rumah Rusak, Puluhan Triliun Dana Pemulihan Dibutuhkan