Selain itu, ada upaya percepatan proyek Tanggul Pengaman Pantai atau NCICD di lokasi yang sama. Sekitar 390 meter tanggul dikabarkan sudah selesai, sementara 530 meter lagi sedang dipersiapkan untuk tahap lelang, dengan target pengerjaan 2025-2027.
"Dengan percepatan penanganan di Pantai Mutiara, pemerintah berharap perlindungan bagi warga pesisir semakin optimal," tambah Ika.
Namun begitu, skala masalahnya ternyata jauh lebih besar. Ancaman rob, naiknya muka air laut, dan penurunan tanah di pesisir utara Jakarta memerlukan solusi yang lebih masif. Pemerintah pusat punya rencana besar.
Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan akan membangun tanggul laut raksasa sepanjang 535 km di sepanjang Pantura Jawa. Proyek ini, katanya, bisa menyelamatkan sekitar 55 juta jiwa.
"Kita juga sudah mulai persiapan untuk membangun 535 km panjang tanggul laut di pantai utara Jawa. Ini untuk menyelamatkan 55 juta penduduk," kata Prabowo dalam sebuah sidang kabinet, Oktober lalu.
Dia menekankan urgensi proyek ini. Kenaikan air laut sekitar 5 cm per tahun mengancam pusat industri dan lahan pertanian subur di wilayah tersebut. "Harus kita selamatkan," tegasnya.
Sementara itu, dari sisi implementasi, Menteri AHY menyebut pendekatannya tak akan seragam beton. Ada ruang untuk alam.
"Di sinilah urgensi hadirnya semacam proteksi terhadap pantura, mengedepankan pendekatan yang integratif, tidak hanya sebuah beton, tapi juga dikombinasikan dengan solusi yang lebih alamiah, termasuk menggunakan mangrove dan lain sebagainya," papar Agus Harimurti Yudhoyono pada akhir September.
Tanggul raksasa ini rencananya membentang dari Banten hingga Gresik. Nilai investasinya fantastis, mencapai 80 miliar dolar AS. Tahap awal di Teluk Jakarta saja diperkirakan menelan biaya 8 hingga 10 miliar dolar. Sebuah harga mahal untuk menyelamatkan ibu kota dan garis pantai yang terus terancam.
Artikel Terkait
D’Masiv dan Pesta Rakyat Gratis Warnai Kumpul Sahabat Daihatsu di Malang
Wamenperin Sambangi Raksasa Teknologi Italia untuk Pacu Industri Logam Hijau
Bandara Sam Ratulangi Siaga Hadapi Puncak Arus Mudik Nataru
Bobotoh Gelar Syukuran, Gol Perdana Tanque Jadi Pembuka Tekanan