“Dulu saya sering merasa tidak percaya diri. Tapi di sini, saya merasa didengarkan, diajari dengan sabar, dan dihargai. Sekarang saya bisa bikin kopi dan sedang magang di coffee shop,” ujarnya, tak bisa menyembunyikan kegembiraannya.
Dari sisi perusahaan, Sekretaris Perusahaan PT PNM, Lalu Dodot Patria Ary, menekankan bahwa yang dilakukan ini bukan sekadar program corporate social responsibility biasa.
“Setiap manusia membawa potensinya masing-masing. Tugas kami adalah memastikan pintu itu terbuka dan jalannya terang. Itulah yang PNM yakini, untuk selalu tumbuh bersama dan memberikan kepedulian agar menjadi inspirasi bagi yang lainnya,” jelas Dodot.
Jadi, apa yang dilakukan PNM ini lebih dari sekadar inovasi. Ini adalah upaya nyata membangun ekosistem yang manusiawi, di mana setiap orang punya ruang untuk berkembang. Sebuah langkah konkret yang patut diapresiasi.
Artikel Terkait
BNPB Genjot Modifikasi Cuaca di Sumut dan Aceh untuk Buka Jalur Logistik
Panglima TNI Buka Suara soal Bantuan Dilempar dari Helikopter: Ada Kabel, Tak Bisa Mendarat
Yogyakarta Siap Gelar Puncak Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia 2025
Pemerintah Tegaskan Tak Butuh Bantuan Asing untuk Tangani Banjir Sumatera