Desain Futuristik, Jarak Tempuh Solid
Dari segi ukuran, QV-E punya panjang 4.170 mm dan lebar 1.800 mm. Desain depannya terlihat futuristik, dengan lampu LED tipis yang membentang dan garis-garis bodi yang tegas. Sekilas, proporsinya mengingatkan pada Toyota C-HR, terutama dari atap belakang yang melandai dan garis jendela yang menyempit ke arah belakang, memberi kesan dinamis.
Untuk urusan jelajah, Perodua menawarkan dua pilihan baterai. Yang pertama kapasitas 40,16 kWh dengan jangkauan 325 kilometer. Opsi kedua lebih besar, 52,5 kWh, yang bisa membawa mobil ini melaju hingga 380 kilometer berdasarkan standar WLTP.
Tenaga listrik dialirkan ke motor penggerak depan yang bertenaga 201 dk dengan torsi 285 Nm. Dengan setup ini, QV-E diklaim mampu melesat dari 0 ke 100 km/jam hanya dalam 7,5 detik, dengan kecepatan puncak 165 km/jam. Cukup gesit untuk mobil listrik segmennya.
Skema Harga yang Tak Biasa
Nah, ini bagian yang unik. Harga mobilnya sendiri dipatok 80 ribu ringgit Malaysia, atau sekitar Rp 321,8 juta. Tapi, harga itu belum termasuk baterai.
Ya, Perodua menjual QV-E dengan skema sewa baterai. Biaya sewanya sekitar 297 ringgit per bulan, kurang lebih Rp 1,2 juta. Model bisnis seperti ini mulai populer untuk menekan harga pembelian awal kendaraan listrik.
Kehadiran QV-E jelas jadi pernyataan penting. Malaysia menunjukkan mereka serius di era elektrifikasi, tidak cuma jadi penonton atau sekadar ganti badge. Mereka membuktikan bisa menciptakan mobil listrik murni hasil keringat sendiri. Sebuah langkah awal yang patut dicatat.
Artikel Terkait
Djaka Budi Utama Buka Suara soal Penggeledahan Kantor Bea Cukai oleh Kejagung
Beras Ilegal di Batam dan Sabang Buka Mata Bea Cukai
Pencarian MH370 Bergulir Lagi, Janji Baru di Samudera Hindia
Yogurt Khas Muria: Inovasi Kudus Lawan Stunting dengan Jangklong dan Parijoto