Lalu, bagaimana skema pengalihannya? Bagi yang berkendara dari arah Tebing Tinggi menuju Medan, kendaraan akan dialihkan keluar via Gerbang Tol (GT) Kemiri dan GT Kualanamu. Sementara itu, arus dari Kualanamu ke Medan dialihkan melalui GT Lubuk Pakam.
Di sisi lain, untuk perjalanan dari Medan menuju Kualanamu-Tebing Tinggi, situasinya agak berbeda. Lajur 1 masih bisa dipakai, tapi hanya untuk kendaraan golongan 1 non-bus. Mengapa dibatasi? Ini langkah antisipasi. Kalau bus besar atau kendaraan berat (golongan 2 ke atas) tetap lewat lajur 2, dikhawatirkan beban berlebih justru memperparah kerusakan. Alternatifnya, kendaraan besar itu dialihkan melalui GT Tanjung Morawa di Ruas Tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa.
Jasa Marga tentu menyadari ketidaknyamanan ini. Mereka pun memohon maaf atas segala kesulitan yang timbul selama proses rekayasa lalu lintas berlangsung.
Imbauan terakhir untuk para pengendara: tetap waspada. Perhitungkan waktu dan rute perjalanan dengan matang, pastikan bensin cukup, dan yang paling penting, patuhi semua rambu serta arahan petugas di lokasi. Kehati-hatian ekstra sangat diperlukan di kondisi seperti sekarang.
Artikel Terkait
OECD Soroti Daya Tahan Ekonomi Global di Tengah Gejolak 2025
Mami Sabu Rp5 Triliun Dibekuk di Kamboja, Terkait Jaringan Fredy Pratama
Srikandi Futsal Indonesia Siap Hadapi Grup Neraka di SEA Games 2025
Armada Airbus A320 di Indonesia Dinyatakan Layak Terbang Usai Perbaikan Darurat