Hingga Oktober 2025, ekosistem Sistem Resi Gudang (SRG) masih menunjukkan tren yang menggembirakan. Data terbaru dari PT Kliring Perdagangan Berjangka Indonesia (PT KPBI) yang bertindak sebagai Pusat Registrasi Resi Gudang (PUSREG) mencatat, sudah ada 497 resi gudang yang teregistrasi. Angka ini setara dengan volume komoditas yang tersimpan, yakni mencapai 89.000 ton.
Pertumbuhan ini tak lepas dari bertambahnya jumlah pengelola gudang bersertifikat. Menurut Direktur Utama PT KPBI, Fajar Hari Utomo, hal ini memperluas jangkauan layanan dan mempercepat proses registrasi di berbagai daerah.
ujarnya dalam rilis yang diterbitkan Senin (1/12/2025).
Sebenarnya, langkah KPBI untuk masuk ke ranah ini sudah dimulai sebelumnya. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) telah menetapkan PT KPBI secara resmi sebagai Pengelola Gudang SRG. Keputusan ini tertuang dalam Keputusan Kepala BAPPEBTI Nomor 41/BAPPEBTI/Kep-SRG/PG/11/2025 yang diterbitkan pada 26 November 2025.
Penetapan ini jelas bukan sekadar formalitas. Ini adalah pijakan strategis bagi KPBI untuk berkontribusi lebih besar. Tujuannya, mendukung ketahanan pangan nasional lewat pengelolaan komoditas yang lebih modern, efisien, dan tentu saja, terstandar. Dengan kata lain, peran mereka dalam ekosistem perdagangan komoditas nasional semakin menguat, terutama dalam menyediakan fasilitas penyimpanan yang mendukung penerbitan resi gudang.
Fajar menegaskan, status baru ini adalah momentum penting.
Artikel Terkait
Booming Mobil Listrik Impor, Industri Otomotif Lokal Terancam Tumbang
Starbucks dan S.W.Smiley Hadirkan Koleksi Merchandise untuk Rayakan Kebahagiaan Sederhana
Ari Bias Gugat Holywings dan Agnez Mo Rp4,9 Miliar Soal Lagu Bilang Saja
Prabowo Tinjau Banjir Bandang, Serukan Aksi Nyata Hadapi Perubahan Iklim