MURIANETWORK.COM - Gelombang aksi 25 dan 28 Agustus berubah menjadi rusuh yang mengakibatkan seorang pengemudi ojek online tewas setelah dilindas mobil barakuda Brimob.
Video itu viral, mengundang iba sekaligus amarah publik. Tak terhitung jumlah korban luka. Ratusan orang ditangkap aparat.
Teriakan “Turunkan Prabowo!” menggema di jalan-jalan. Semakin kencang.
Bagi sebagian kelompok, inilah momentum emas untuk mendelegitimasi presiden baru yang belum genap setahun menjabat.
Di tengah duka dan amarah itu, Laskar cinta Jokowi muncul. Mereka menuntut Prabowo mundur.
Alasannya: gagal menjaga keselamatan rakyat. Sekilas tampak heroik.
Namun publik yang kritis pasti bertanya: mengapa tuntutan serupa tak pernah keluar ketika tragedi jauh lebih dahsyat menimpa rakyat di era Jokowi?
Jubir Presiden Abdurrahman Wahid, Adhie Massardi angkat bicara terkait hal ini saat dihubungi.
Adhie Massardi meminjam istilah catur Rokade dalam kejadian peristiwa ini.
Artikel Terkait
Eks KSAU Bongkar Alasan Menolak Bayar Utang Kereta Cepat, Warisan Jokowi yang Bikin Geleng-geleng
Prabowo Tanpa Wapres: Langkah Berani atau Kesalahan Fatal?
Saut Situmorang Beberkan Bukti Kuat Ijazah Jokowi Diragukan?
Bobby Nasution Dituding Ganggu Aceh, Laode Ida: Perintah Langsung dari Jokowi!