Manuver Politik Prabowo: Benarkah Ada Skenario Mengasingkan Gibran Dari Lingkaran Kekuasaan Istana? Pengamat Ungkap Fakta Ini!

- Kamis, 10 Juli 2025 | 13:35 WIB
Manuver Politik Prabowo: Benarkah Ada Skenario Mengasingkan Gibran Dari Lingkaran Kekuasaan Istana? Pengamat Ungkap Fakta Ini!


Analisis ini menguatkan dugaan bahwa penugasan Gibran ini bukan sekadar tugas biasa, melainkan bagian dari skenario besar untuk mengkonsolidasikan kekuasaan dan mengurangi pengaruh pihak lain dalam lingkaran Istana.


"Skor 2-0 untuk Prabowo karena Prabowo mengendalikan 'bidak putih' dan memiliki kekuasaan untuk bergerak lebih dulu," tambahnya.


Gibran "Dimagangkan" atau "Disingkirkan"?


Penugasan Gibran ke Papua memunculkan dua perspektif yang kontras. Ada yang melihatnya sebagai peluang, ada pula yang melihatnya sebagai upaya "penyingkiran" halus.


Dari sudut pandang positif, penugasan ini bisa dianggap sebagai ajang "pemagangan" bagi Gibran untuk mengasah kepemimpinan di lapangan.


"Gibran akan 'dimagangkan' sebagai calon pemimpin dengan diberikan tantangan luar biasa di Papua, yang akan menjadi pembelajaran baginya," ujar Refly.


Namun, Refly juga tidak menampik pandangan negatif. 


"Gibran 'mau ditenggelamkan' agar ayahnya (Jokowi) tidak lagi ikut campur dalam pemerintahan," katanya.


Pandangan ini didukung oleh fakta bahwa kapabilitas seorang wakil presiden tidak bisa "dimagangkan", melainkan harus sudah matang.


Dinamika politik ini tentu menimbulkan harapan dan tantangan besar bagi masa depan kepemimpinan nasional. 


Harapan agar Gibran mampu tumbuh menjadi pemimpin yang kapabel di tengah tantangan Papua sangat besar.


Namun, jika harapan itu tak terwujud, opsi pemakzulan pun bisa menjadi perbincangan.


Refly Harun juga menyinggung harapan publik untuk Pemilu 2029 yang lebih adil dan transparan.


"Harapan agar Pemilu 2029 berlangsung secara adil dan Gibran tidak lagi 'bersembunyi di ketiak bapaknya'," pungkas Refly.


Sebelumnya diberitakan, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengaku siap menjalankan penugasan khusus di Papua, sebagaimana instruksi Presiden Prabowo Subianto.


Lebih dari itu Gibran juga menegaskan dirinya siap bahkan untuk berkantor di Papua demi percepatan pembangunan dan pemerataan kesejahteraan masyarakat ujung timur Indonesia itu.


“Ya, kami sebagai pembantu presiden siap ditugaskan di mana pun, kapan pun, dan saat ini kita menunggu perintah. Kita siap,” kata Gibran saat memberi keterangan pers usai meninjau sentra pengrajin lurik di Dusun II, Mlese, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Rabu (9/7/2025).


Putra sulung Presiden Joko Widodo itu juga menegaskan bahwa apa yang dilakukannya merupakan kelanjutan dari fondasi yang telah dibangun Wakil Presiden periode sebelumnya, K.H. Ma’ruf Amin.


“Ini kan melanjutkan kerja keras dari Pak Wapres Ma’ruf Amin untuk masalah Papua,” ujarnya.


Sumber: Suara


Halaman:

Komentar