Namun ketika butuh dukungan kembali Anies melipir, tanpa malu hadir datang bak nir adab.
Sehingga karakter Anies yang "penakut dan mau cari selamat sendiri" ketimbang balas budi atau rasa empati kepada sosok ulama besar yang berjasa besar kepada dirinya, tokoh yang mesti dihormati dan dimuliakan namun dibelit masalah penegakan hukum yang jauh dari keadilan.
Maka, mengapa sosok yang etosnya memiliki track record perilaku mirip sejenis orang yang tak pandai balas budi, walau memiliki karakter sesuai yang ada, namun egoistis, hanya nampak bersikap baik, ketika Ia perlu untuk mendapat dukungan.
Maka kami rasa, perlu mencegah untuk Anies mendapatkan dukungan dari kelompok dan simpatisan kami ? Karena apa yang mau diharapkan dari Anies yang hanya sekedar seorag pekerja yang baik, namun bukan sebagai pemimpin yang berani berkata dan berbuat aktif (pro aktif) melawan bentuk kedzoliman sebuah rezim ? Bukan kah karakternya akan tetap sama andaipun dia mendapatkan kursi gubernur DKJ di 2024 lalu menjadi peserta kembali sebagai bakal capres 2029 yang kelak bakal sama (sudah etos), dirinya akan buru-buru senyum substantif langsung menyampaikan salam, mirip ilustrasi yang tidak apriori, namun berdasarkan data empirik pasca pilpres 2024. Anies buru-buru mengakui hasil perilaku curang atau kejahatan konstitusi sesuai posita gugatannya ?.
Sebaliknya kami akan pantau mana karakter tuk gubernur DKJ yang bakal disuport untuk dapat menjadi calon pemimpin nasional di masa depan (2029), tentunya selain memiliki kepribadian jujur, cerdas inovatif juga proaktif serta progresif serta berakhlak mulia.
Sehingga resminya tehadap himbauan yang bersifat tidak memberi dukungan atau pilihan kepada subjek hukum yang bakal didukung, tinggal menunggu momentum yang tepat melalui surat resmi berlogo 3/ tiga kelompok yang ada, atau bisa saja lebih dan termasuk dipublis melalui acara podcast.
Artikel Terkait
Prabowo Rombak Total Tata Kelola Tambang, Ini Arah Baru Kedaulatan Energi!
Anies Bongkar Skandal Koneksi Prabowo: Jabatan Strategis Dikuasai Orang Dalam, Bukan yang Kompeten!
Fakta di Balik Citra Jokowi yang Selama Ini Dijaga: Benarkah Hanya Mitos?
Jokowi dan Fakta Mengejutkan di Balik Runtuhnya Penegakan Hukum