Terlepas dari situ, Gerry Wahyu Riyanto, punya tujuan untuk menyesuaikan pengamen yang dibawah umur, dengan keseharian yang sudah terbiasa mencari pendapatan sehari hari dengan pendidikan.
“Saya rasa berat kalau hanya mengarahkan mereka pada fasilitas pendidikan saja tetapi harus diseimbangi dengan kebiasaan mereka meraih pendapatan,” terang Gerry Wahyu Riyanto.
Gerry Wahyu Riyanto membeberkan, melihat dari potensi industri yang ada di Cilodong dan Tapos seperti UMKM dan konveksi. Maka, pengamen dibawah umur bisa dikaryakan.
“Jadi kami akan memberikan wadah untuk menuangkan kreatifitasnya sehingga bisa menjadi pendapatan untuk para pengamen di bawah umur yang sudah terbiasa mencari uang untuk kehidupannya sehari hari,” beber Gerry Wahyu Riyanto. ***
Jurnalis : Gabriel
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: radardepok.com
Artikel Terkait
Jimly Asshiddiqie Soroti Jalan Hukum untuk Batalkan Perpol 10/2025
Mahfud MD Geram, Ancang-ancang Dobrak MK dari Dalam
Rektor Paramadina Serukan Pembagian Adil Anggaran untuk PTN dan PTS
Prabowo Turun Langsung, Pantau Perbaikan Jalan Lembah Anai Pascabencana