Rahim Copot Pasca Persalinan: Analisis Medis dan Peringatan Penting
Baru-baru ini, masyarakat dihebohkan oleh sebuah cerita viral mengenai seorang wanita yang mengalami rahim copot usai menjalani proses persalinan. Kisah yang awalnya dibagikan oleh seorang dokter ini menyoroti bahaya fatal dari penanganan persalinan yang tidak sesuai standar medis.
Kronologi Kejadian Rahim Copot
Kejadian ini bermula ketika seorang pria mendatangi Instalasi Gawat Darurat (IGD) sebuah rumah sakit pada dini hari. Alih-alih berkonsultasi, pria tersebut justru menunjukkan sebuah kantong kresek hitam yang isinya membuat tenaga medis terkejut: sebuah rahim manusia.
Pasien pemilik rahim tersebut kemudian dibawa masuk. Kondisinya sudah sangat kritis, terlihat pucat akibat kehilangan banyak darah dengan tekanan darah yang sangat rendah, jauh di bawah ambang normal.
Setelah ditelusuri, rupanya wanita tersebut baru saja melahirkan dengan bantuan dukun beranak. Proses kelahiran bayinya berjalan lancar dan selamat. Masalah muncul justru pada tahap pengeluaran plasenta atau ari-ari.
Kesalahan Fatal yang Menyebabkan Rahim Copot
Menurut penjelasan medis, plasenta yang menempel di dinding rahim seharusnya dilepaskan dan dikeluarkan secara alami oleh tubuh. Proses ini biasanya memakan waktu 15 hingga 30 menit setelah bayi lahir.
Dalam kasus ini, sang dukun diduga tidak sabar menunggu proses alami ini. Alih-alih menunggu, dukun tersebut menarik tali pusat dengan paksa dan tidak hati-hati. Tarikan yang berlebihan dan tidak prosedural inilah yang menyebabkan rahim ikut tertarik dan berbalik keluar, hingga akhirnya terlepas sepenuhnya.
Kondisi medis ini dikenal sebagai inversio uteri, sebuah komplikasi persalinan yang sangat langka namun mengancam nyawa.
Artikel Terkait
Strategi Polisi Selamatkan Bilqis: Tukar Guling Mobil Pajero dengan Bocah 4 Tahun dari Suku Anak Dalam
Oknum Brimob Aniaya Mantan Pacar di Medan: Kronologi Lengkap & Kondisi Korban
Mike Rajasa: Kiper Masa Depan Timnas Indonesia U17 yang Memukau di Piala Dunia 2025
Dedi Mulyadi Kawal Kasus Ibu Menyusui Neni: Upaya Restorative Justice untuk Selesaikan Sengketa Kredit Mobil